Sabtu, 31 Oktober 2015

Masyarakat Indonesia Memerlukan Edukasi Terpadu dan Berkelanjutan!






“Indonesia tidak butuh generasi pencaci maki,
  selalu mencari siapa yang salah, tapi
  Indonesia butuh generasi pencari solusi!”
  (Ridwan Kamil)



Kelapa Sawit “si-Pohon Simalakama”, dibenci  tapi dirindukan!

Selama ini mungkin kita sering mendengar atau bahkan mengucapkan istilah “buah simalakama”, yaitu sosok buah “misterius” yang selalu memberi pilihan yang sama-sama tidak bisa dipilih. Biasanya digambarkan dengan ilustrasi “Jika dimakan Bapak mati jika tidak dimakan Ibu mati”. Ternyata, sosok buah misterius yang selama ini hanya ada dalam sebuah frasa kias dan mitos belaka itu, memang benar-benar nyata adanya. Buah misterius itu tidak lain adalah kelapa sawit, tanaman keluarga palm-palm-an sumber minyak nabati terbesar yang produk turunannya seperti minyak goreng, sabun, margarine dll telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kebutuhan kita sehari-hari!?.
Karena buahnya kita sebut sebagai buah simalakama, maka pohonnya ya disebut “pohon Simalakama”.

Gambaran mengenai posisi kelapa sawit yang di sinonimkan dengan “pohon simalakama”, merupakan gambaran riil posisi kelapa sawit saat ini, khususnya di Indonesia. Disatu sisi kelapa sawit diklaim sebagai salah satu solusi bagi peningkatan perekonomian dan pendapatan Negara yang begitu signifikan, tapi disisi yang lain kelapa sawit juga diklaim sebagai “kambing hitam” utama penyebab kerusakan lingkungan di Indonesia.


Ada Apa Dengan Kelapa Sawit Indonesia.?



Kelapa sawit saat ini menjadi “primadona” investasi di Indonesia, apalagi setelah usaha pertambangan batubara mengalami stagnansi dalam 1 tahun terakhir. Kelapa sawit memberi kontribusi yang signifikan terhadap neraca  ekspor Indonesia, yaitu mencapai 11 juta ton CPO (Crude Palm Oil) senilai 6,2 milyar yang menempatkan Indonesia sebagai produsen terbesar sawit dunia. Selain itu, sektor kelapa sawit juga memberi kontribusi  pada pendapatan Domestik Bruto (PDB), peningkatan penghasilan pekebun dan penyerapan tenaga kerja lokal  

Menurut Prof. Dr. Ir H. Adnan Kasry, Ahli Lingkungan Hidup Univ. Riau, kalapa sawit (Elaeis) adalah penyebab penyebab utama musibah banjir dan kekeringan di Indonesia, karena layaknya tanaman monokotil umumnya yang berakar serabut, kelapa sawit tidak bisa menyerap dan menahan air yang melimpah di musim hujan dan ketika musim kemarau  kelapa sawit akan menyerap cadangan air bawah tanah besar-besaran untuk memenuhi kebutuhannya  agar bisa tetap bertahan hidup dan berproduksi menghasilkan buah. Siklus hidup kelapa sawit semacam ini tentu sangat membahayakan lingkungan.

Menurut, Prof. Soekartawi, Guru besar Fakultas pertanian Univ. Brawijaya Malang, pembangunan perkebunan kelapa sawit bila dilakukan secara sembarangan akan memberikan dampak negatif tidak hanya terhadap lingkungan dan kergaman hayati, tapi juga terhadap budaya masyarakat setempat. Untuk itulah diperlukan kesepahaman  diantara para stakeholder yang berkepentingan, yaitu pemerintah investor dan masyarakat.

Pendapat berbeda dikemukakan oleh Donald Siahaan, Ketua Kelompok Peneliti Pengolahan Hasil dan Mutu dari Pusat Pnelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, Sumatera Utara. Menurutnya, tidak seutuhnya benar jika dikatakan bahwa Kelapa Sawit adalah salah satu penyebab kekeringan, yang salah bukan kelapa sawitnya! Tapi petani penggarap yang tidak paham cara mengelola lahan sawitlah yang menyebabkan perubahan lingkungan.

Begitu juga dengan Roesdiana Suharto, Sekretariat Komisi Minyak Sawit Berkelanjutan Indonseia. Roesdiana menegaskan bahwa Industri perkebunan kelapa sawit Indonesia tidak merusak lingkungan. Isu yang dihembuskan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab ini hanya ingin menjatuhkan Indonesia. Karena Indonesia sudah memberlakukan ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) sejak 2010.

Pendapat 4 (empat) pakar diatas, mempunyai perbedaan dalam memposisikan kelapa sawit.  Tentu hal seperti ini sangat membingungkan masyarakat! Mana yang benar? Mana yang bisa dikuti?

Kontroversi seputar “ke-simalakama-an” kelapa sawit sepertinya tidak akan pernah ada ujungnya, karena masing-masing pemangku kepentingan (stakeholder) “sepertinya” mempunyai agenda, kepentingan dan sudut pandang yang berbeda-beda dalam melihat obyek permasalahan seputar kelapa sawit. Perdebatan-perdebatan yang muncul diantara mereka, baik secara langsung maupun melalui media virtual selalu menimbulkan kegaduhan-kegaduhan absurd yang tidak penah menyentuh fase “solusif”, Selain buang-buang energi dan waktu, metode terapi konflik semacam ini menjadi sangat tidak efektif dan efisien, Selain permasalahan kelapa sawit di Indonesia tidak terselesaikan dengan benar, justeru membuat masyarakat Indonesia semakin bingung, jenuh dan lelah. Situasi semacam ini, bisa menggiring mereka untuk berpikir logis ala masyarakat! Pasif, acuh, tidak peduli, tidak ambil pusing bahkan malas untuk menyentuh hal-hal yang berhubungan dengan tematik ke-simalakama-an kelapa sawit. 


Masyarakat jadi tidak peduli berapa gajah yang mati diracun oleh pemilik lahan sawit, orang utan yang dibakar hidup-hidup karena dianggap hama kebun sawit atau beruang dan harimau yang mati dijerat oleh pekerja di kebun sawit karena mengganggu aktifitas mereka. Seandainya mereka tahu sawit itulah yang menjadi bahan dasar lipstik yang dioleskan di bibir merekah mereka, atau sabun yang setiap hari dilulurkan di badan mereka......


“Toh kami tidak berhubungan langsung dengan masalah itu!”

atau

“Memangnya ada pengaruhnya? Kalau kami melibatkan diri pada masalah kelapa sawit!?”

atau

Apa manfaat/untungnya  untuk kami? Kalu kami terlibat pada masalah ini!?

Kalimat-kalimat diatas, dengan mudah akan meluncur dari masyrakat yang sudah terlanjur apatis dan pesimis, karena terlanjur bingung jenuh dan lelah.. Situasi seperti ini tentu sangat tidak diharapkan kedepannya, karena menjadi titik anomali yang kontraproduktif  ditengah-tengah upaya berbagai pihak untuk memperbaiki kondisi alam Indonesia. Kalau sudah terlanjur begini akan semakin sulit untuk mengajak masyarakat berpikir dan bertindak konstruktif dalam mejaga kelestarian lingkungan.
.

Mari mencari solusi untuk kelapa sawit Indonesia!

Diakui atau tidak, massive-nya pembangunan perkebunan kelapa sawit di Indonesia  telah menyebabkan berkurangnya luas hutan primer di Indonesia (deforestasi) yang sedari awal berfungsi sebagai daerah konservasi hayati berbagai spesies makhluk hidup. Tentu situasi ini akan memberi dampak yang buruk untuk kelestarian lingkungan. Habitat binatang penghuni lahan konservasi semakin menyempit sehingga sering terjadi konflik dengan manusia., peralihan fungsi lahan bisa memusnahkan plasma nutfah tanama-tanaman langka dan endemik setempat.

Tidak jarang, karena tidak adanya komunikasi yang baik antara pemerintah selaku pemberi ijin lokasi dengan masyarakat adat setempat yang mempunyai hukum dan aturan adat terjadi sengketa lahan yang biasanya masuk dalam wilayah hutan adat (hak ulayat). Sengketa ini tidak jarang sampai menimbulkan konflik yang mengakibatkan adanya korban jiwa manusia.

Untuk kebun kelapa sawitnya sendiri, kalaupun posisi pohon sawit sampai hari ini masih menjadi perdebatan, banyak mana antara manfaat dan mudharrat-nya, alangkah baik seandainya perkebunan yang sudah ada dikelola dengan benar sesuai prinsip-prinsip yang sudah diatur sebelumnya ( ISPO dan RSPO). Sehingga keberadaannya bisa memberi manfaat lebih bagi masyarakat dan lingkungan.

Untuk mendapatkan titik temu yang lebih konstruktif dalam menyikapi semua permasalahan dan dampak ikutan massive-nya pengalihan dan pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit, tidak ada jalan lain selain kesadaran kolektif semua stakeholder untuk melepaskan semua ego dan duduk bersama untuk menyamakan persepsi dan gerak langkah aplikatif yang harus diambil guna tetap menjaga sinergi  keberlangsungan kehidupan hayati dan pemantapan perekonomian yang sudah terlanjur menjadikan kelapa sawit sebagai komoditi andalan Indonesia..

Kalau menilik ke belakang, Indonesia sebenarnya sudah memiliki instrumen sebagai media kontrol terhadap “niat baik” perusahan minyak sawit untuk tidak mengabaikan kelestarian lingkungan yang disebut dengan ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) yang sudah diterapkan sejak 2010, yaitu sertifikasi yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pengusaha kelapa sawit di Indonesia untuk menjaga lingkungan dan menjaga daya saing minyak sawit Indonesia serta mendukung program pengurangan gas rumah kaca yang tertuang dalam 7 (tujuh) item persyaratan.
Selain itu untuk melangkah lebih jauh menuju pasar ekspor, perkebunan kelapa sawit Indonesia harus sudah bersertifikasi SPO ( Sustainable Palm Oil) yang dikeluarkan oleh RSPO (RoundtableSustainable Palm Oil) yaitu, organisasi nirlaba yang beranggotakan 7 (tujuh) pemangku kepentingan sektor industri munyak sawi yang meliputi, produsen, pengolah, pedagang, investor, bank, LSM dan konsumen. perannya adalah mengembangkan dan mengimplementasikan standar global untuk minyak sawit berkelanjutan.

Dengan adanya instrument kontrol yang ada, ISPO dan RSPO seharusnya tidak perlu lagi ada ribut-ribut soal kelapa sawit! Asal semua elemen yang terlibat dan berkepentingan didalamnya konsisten terhadap semua aturan dan peraturan baku yang ada di dalamya! Sayangnya, kita semua terlajur apatis dan pesimis untuk urusan taat aturan ini!  Sudah menjadi rahasia umum, masyarakat kita paling susah untuk taat pada aturan dan peraturan, apalagi bila berhadapan dengan merahnya warna si-fulus. Bahkan ada semacam adagium dalam masyarakat kita bahwa aturan dibuat memang untuk dilanggar!


Masyarakat memerlukan edukasi terpadu dan berkelanjutan

Sejauh ini, Indonesia menjadi penyumbang 48% produksi minyak sawit dunia yang sudah berstandar produk CSPO (Certified Sustainable Palm Oil) sedangkan masyarakat Indonesia adalah salah satu konsumen terbesar produk sawit berstandar CSPO dunia, dengan serapan mencapai 24% dari produksi  minyak sawit CSPO dunia. Artinya, sebenarnya 50% produksi minyak sawit CSPO dari Indonesia dibeli dan dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sendiri.

Sayang, besarnya serapan pasar Indonesia terhadap minyak sawit dunia tidak diimbangi dengan edukasi yang memadai tentang lingkaran proses berbagai produk kebutuhan sehari-hari yang mereka konsumsi terutama yang berbasis produksi dari minyak sawit dengan tanggung jawabnya terhadap perlindungan kelestarian alam. Masyarakat Indonesia sejauh ini hanya dijadikan sebagai obyek pasar yang empuk bagi produsen turunan minyak sawit tersebut.

Harus diakui memang, luasan geografis Indonesia, kondisi sosioculture dan  tingkat pendidikan yang beragam menjadi kendala serius untuk memberikan edukasi secara merata kepada masyarakat. Berbagai kampanye yang sifatnya insidental masih terlokalisir di daerah perkotaan dengan rata-rata pendidikan menengah keatas, belum menyentuh sebagian besar masyarakat Indonesia yang sebagian besar tinggal di daerah-daerah dengan akses informasi terbatas.

Edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat untuk menjadikan masyarakat sebagai konsumen yang cerdas dan bijak dengan #BeliYangBaik,  seharusnya tidak secara instant! Tapi terprogram, terstruktur dan bersifat berkelanjutan. Sebenarnya ini menjadi tanggung jawab sekaligus kewajiban stakeholder industri minyak sawit layaknya konsorsium pembentukan RSPO dengan difasilitasi oleh pemerintah. Bukan tanggung jawab sebagian elemen saja.

Pemerintah sebagai pemangku kebijakan seharusnya menjadi inisiator bagi semua elemen stakeholder industri minyak sawit yang seharusnya  berkewajiban dan bertanggung jawab memberi edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat. Untuk fungsi ini entah kenapa pemerintah seperti tidak ada geregetnya! Selain tidak terlihat action-nya! Justeru ada kesan berlepas tangan!

Sementara itu, banyaknya LSM (lingkungan) yang aktif menyuarakan masalah ini seperti WWF, konsentrasi sebaran area dan program kerjanya masih belum merata. Mereka masih terkonsentrasi didaerah-daerah tertentu dan programnya masih lebih banyak berkutat pada sektor hulu (hardskill campaign) seperti penyelamatan hutan dan satwa. Tapi untuk program edukasi, menjadikan masyarakat sebagai konsumen yang cerdas dan bijak dengan #BeliYangBaik (softskill campaign) dalam memilih produk yang ramah lingkungan masih sedikit yang mengerjakannya.

Solusi paling masuk akal dan efektif untuk mencerdaskan masyarakat secara terpadu dan berkelanjutan, adalah memasukkan atau paling tidak menyisipkan materi tematik ini kedalam pelajaran sekolah, kalau perlu mulai dari TK sampai perguruan Tinggi dengan materi yang disesuaikan dengan tingkatan usia dan pendidikannya. Dengan begitu, pemahaman cerdas terhadap perlunya menjaga lingkungan dari dalam rumah bisa dumulai sejak dini sehingga tertanam dengan baik pada alam bawah sadar semua masyarakat Indonesia.

Mari terus bergerak dan berjuang untuk sehat dan hijaunya alam Indonesia! Dengan menjadi pribadi dan konsumen yang cerdas! Mari #BeliYangBaik !



Artikel yang perlu dibaca :
http://www.beliyangbaik.org/
http://www.rspo.org/consumers/about-sustainable-palm-oil
http://www.wwf.or.id/?41042/Berikan-Orangutan-Kemerdekaan-dari-Kebun-Sawit-Tak-Lestari
http://www.wwf.or.id/?40922/Suka-Makan-Gorengan-vs-Pelestarian-Gajah
http://wwf.panda.org/what_we_do/footprint/agriculture/palm_oil/
http://wwf.panda.org/what_we_do/footprint/agriculture/palm_oil/solutions/roundtable_on_sustainable_palm_oil/



 WELLCOME & JOIN US.....!



Rabu, 28 Oktober 2015

Out Of The Box With Grand New Veloz : Serunya Sensasi Ngantor di Jalanan ....!



Ngantor di jalanan??? Emang bisa!? Trus dimana naruh meja, kursi, komputer, lemari arsip dan semua perangkat kantor lainnya?
Haaa…haaa..haa….saatnya out of the box, kawan! Ini sedikit “gila” dan nyleneh alias nggak umum untuk ukuran orang Indonesia dan semuanya semakin jadi karena kehadiran si- mobil untuk keluarga stylish, Grand New Veloz! Keluarga baru TOYOTA.
Kalau anda nggak kepingin ketularan gila jangan baca artikel ini setengah-setengah saja! Tapi harus sampai habis.....Oke!!
Kegilaan dan ke-nylenehan keluarga saya, dimulai sejak sekitar 6 (enam) tahun yang lalu,  ketika saya memutuskan untuk keluar dari “zona nyaman, aman dan mapan” saya di salah satu perusahaan retail  asing ternama di Indonesia dengan penempatan lokasi kerja di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Saat itu hampir semua orang-orang disekitar saya (kecuali istri dan anak-anak saya, tentunya) menganggap saya sudah gila!

"Apalagi yang ingin kamu cari dan dapatkan??" Begitulah sebagian besar pertanyaan yang keluar dari benak dan bibir mereka! Jabatan “mentereng” sebagai Manajer HR&GA, gengsi, gaji besar, fasilitas serba waaaah! Apa lagiiiiii?

Wajar…! Sebenarnya memang wajar kalau sebagian besar orang-orang disekitar saya menganggap saya tidak waras alias gila! Logikanya begini…” lha wong sudah nyaman duduk di tempat yang aman dan mapan, semua kebutuhan hidup keluarga sudah terpenuhi, lha kok malah resign! 
Apakah saya memang gila alias tidak waras? Ini dia jawabannya!
Memang segala sesuatu yang tidak lazim, tidak umum dan tidak biasa, selalu mendatangkan  “pertanyaan dan perhatian bahkan reaksi yang bermacam-macam pada awalnya, tidak terkecuali keputusan gila saya diatas. Tapi, semua akan berbalik 180 derajat, ketika ketidaklaziman dan semua kegilaan ternyata akhirnya memberi hasil dan manfaat melebihi ekspektasi yang telah semua orang bayangkan.
Maaf! Style pola pikir saya dan keluarga yang tidak selalu mengikuti mainstream memang memberi kesan aneh, tidak umum bahkan tidak logis di mata keluarga dan orang-orang di sekitar saya. Inilah saya! Inilah pilihan jalan hidup saya dan keluarga saya! Bukankah semua aspek kehidupan itu adalah pilihan? Sama TOYOTA saja kita disuruh memilih Grand New Avanza atau Grand New Veloz si- mobil untuk keluarga stylish! Betuuuul?


Bibit "kegilaan" kami, bermula sejak saya bersentuhan lebih intensif dengan dua produk peradaban modern abad millennium yang telah terbukti berhasil merubah tatanan kehidupan masyarakat khususnya dalam konsep ruang dan waktu., yaitu teknologi smartphone dan teknologi otomotif, pasca resign dari dunia kerja.  Dua hal inilah yang berperan besar menjadi katalisator ke-gilaan saya dan keluarga dalam memilih jalan hidup, yaitu memilih melanjutkan kehidupan dengan cara yang tidak populer, ber-wirausaha mandiri.
Saya mengawali usaha dengan memproduksi dan menjual berbagai souvenir berbahan dasar kaleng bekas dengan hiasan ornamen khas Kalimantan, seperti jam dinding, kap lampu, wadah lilin, celengan, wadah alat tulis dan banyak lagi yang lainnya, secara online. Disinilah, titik balik kehidupan saya dan keluarga benar-benar dimulai. Awalnya proses kreatif produk semuanya kami tangani sendiri, mulai dari design sampai produksi. Sedangkan untuk delivery, selain dikirim melalui jasa pengiriman paket, kami selalu meluangkan waktu di 2-3 hari di akhir minggu (weekend) untuk berkeliling mendistribusikan produk kami kepada pelanggan baik reseller mupun end user, khusus di seputaran Kalimantan Selatan dan Sebagian Kalimantan Tengah. Sambil menyelam kami minum air mungkin istilah itulah yang paling bisa mewakili acara weekend kami di lapangan. Selain tujuan utama untuk delivery, kami juga ingin melakukan survey secara langsung terhadap "pasar" kami dan satu lagi yang tidak boleh tertinggal adalah bajajalanan (bahasa banjar : jalan-jalan), karena inilah hobby kami sekeluarga sejak dulu.



Hobby bajajalanan kami semakin tersalurkan secara resmi sejak kami menemukan formulasi pembagian hari kerja dengan komposisi 4-5 hari produksi di rumah dan 2-3 hari delivery. Sejak saat itu, kami sekeluarga seperti terlahir kembali ke dunia yang baru, dunia penuh warna yang tidak semua orang bisa menikmatinya…… Sudah pasti! Hari yang paling kami tunggu-tunggu adalah pada 2-3 hari di akhir pekan (weekend). Bagi kami itulah hari yang paling istimewa. Dalam 2-3 hari itu, kami menjadikan mobil avanza kebanggan kami menjadi rumah sekaligus kantor kami. Untuk perjalanan selama 2-3 hari berkeliling Kalimantan Selatan dan sebagian Kalimantan Tengah dengan "peralatan tempur" lengkap layaknya orang melakukan tour atau ekspedisi, seperti seperangkat alat sholat, alat komunikasi (smartphone, telepon satelit, laptop, radio dan tv portable), perlengkapan berkemah (plus peralatan memasak seperlunya), bahan makanan dan minuman, peralatan mandi dan cuci. Ada yang mau ikut nggak?
Kota Kapuas

Siring Sungai Martapura

Pantai Takisung, Tanah Laut


Sekarang, bajajalanan sudah menjadi kebutuhan primer bagi kami. Tiada hari tanpa jalan-jalan! karenanya jatah 2-3 hari weekend pasti kami manfaatkan se-efektif dan se-efisien mungkin. Kami biasa menjelajahi seputaran Kota Banjarmasin dan beberapa kota yang diproyeksikan menjadi daerah penyangga atau satellite Kota Banjarmasin yang berkolaborasi membangun Kota Metropolitan dengan tajuk “Banjar Bakula” seperti Kota Banjarbaru, Kota Martapura yang terkenal dengan “Kota Serambi Makkah dan batu-batu mulia”-nya di Kabupaten Banjar, Kota Pelaihari “Jogja”-nya Kalimantan Selatan di Kabupaten Tanah Laut dan Kota Marabahan di Kab. Barito Kuala. Tidak jarang juga kami sampai ke  daerah “Banua Anam” yaitu 6 (enam) Kabupaten di Kalimantan Selatan bagian utara yang meliputi Kota Rantau di Kabupaten Tapin yang terkenal sebagai lumbung batubara-nya Kalimantan Selatan, Kota Kandangan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang terkenal dengan kuliner “Dodol dan Ketupat Kandangan-nya, Kota Barabai yang terkenal dengan kuliner “Apam Barabai dan obyek wisata pagat” di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kota Amuntai yang lebih dikenal dengan “Itik Alabio dan populasi kerbau rawa”-nya di Kab. Hulu Sungai Utara dan Kota Tanjung yang terkenal dengan “buah Langsat”-nya di Kabupaten Tabalong. Terkadang kami juga sampai ke “Kota Air” Kapuas, Pulang Pisau dan calon ibu kotaNegara Kota Palangkaraya di Kalimantan Tengah. Selain destinasi wisata yang sudah populer di Kalimantan Selatan dan tengah diatas, kami juga sering  mencari  (exploration) tempat-tempat baru yang berpotensi menjadi tempat wisata. Inilah yang kami sebut dengan bajajalanan .
Bertemu jalan bidadari di Sungai Kahayan, Palangkaraya

 Zooplant, Liang Anggang (LA)

Setiap daerah yang saya sebutkan diatas mempunyai karakter alam & lingkungan, sosial, seni dan budaya yang berbeda-beda, inilah yang kami cari! Selalu mendapatkan hal baru di tempat baru yang kami datangi. Banyak hal yang kami dapatkan dari bajajalanan ala kami ini. Selain semakin tahu banyak hal dan mengenal lebih banyak orang (guna membangun relationship), kami juga mengumpulkan dan mengabadikan banyak materi menarik seputar kehidupan social, seni dan budaya masing-masing daerah tersebut, seperti adat istiadat, tempat wisata, arsitektur, makanan khas, kerajinan dan lainnya. semuanya kami abadikan dan sebisa serta secepat mungkin kami posting di website dan beberapa media sosial milik kami sebagai bagian dari “proses marketing” usaha saya, sekaligus sebagai bagian dari niat kami untuk memperkenalkan hal-hal baru yang mungkin bermanfaat tapi belum di kenal oleh khalayak, khususnya destinasi wisata di Kalimantan Selatan. Saya berharap suatu saat bisa menyusun materi yang telah saya kumpulkan menjadi sebuah buku yang bisa dipakai menjadi panduan “pariwisata murah Kalimantan Selatan”. Gratis! Kira-kira ada nggak yang mau jadi sponsor?


Grand New Veloz si- Mobil untuk Keluarga Stylish! yang Menggoda Iman Saya!
Mobil, sudah menjadi kebutuhan primer bagi kami sekeluarga, tidak hanya sebagai alat transportasi dan mobilisasi saja, mobil adalah rumah sekaligus kantor kedua bagi kami. Sejalan dengan kemajuan usaha jual beli online yang saya jalani, mobilitas kami semakin bertambah. Karena mobil Avanza lama kami umurnya sudah mendekati 5 (lima) tahun, kami barpikir untuk meng-upgrade-nya dengan Grand New Veloz, mobil dengan exterior dan interior  stylish dan trendy lifestyle yang baru saja dilahirkan oleh pabrikan otomotif terpercaya asal Jepang, TOYOTA. Terus terang kami tidak bisa pindah ke lain hati. TOYOTA adalah bagian dari kelurga kami sejak kakek nenek saya dahulu.. 

Secara umum alasan saya memilih Grand New Veloz adalah,  
pertama, Bagi saya pribadi, TOYOTA adalah jaminan mutu dan kualitas.
Kedua, saya sudah sangat familiar dengan produk TOYOTA. Sejak kecil, mulai kakek dan nenek saya, terus lanjut ke orang tua semua pakai TOYOTA dan ketika masih bekerja, Kijang INNOVA adalah mobil dinas yang saya pakai sehari-hari. Jadi keluarga TOYOTA sudah terlanjur familiar dengan keluarga besar kami, sehingga saya tahu betul semua seluk beluknya.
Ketiga, Seri terbaru yang di beri label Grand New Veloz ini menjawab hampir semua yang menjadi kebutuhan saya dan keluarga, karenanya saya menyebut Grand New Veloz itu "Aku banget....!"
Keempat, Harganya yang “masuk akal”, masih sangat memungkinkan untuk saya jangkau plus proses kreditnya yang nggak ribet amat sangat membantu dan yang
kelima, jaringan servis dan autopart-nya yang tersebar luas tentu sangat memudahkan saya dalam hal perawatan dan pemeliharaan. Apa lagi?

Mungkin banyak yang masih penasaran sama klaim saya di point Ketiga diatas, bahwa Grand New Veloz itu "Aku banget....!"Iya nggak....?
Ini dia jawabnya! Grand New Veloz, mobil dengan exterior dan interior  stylish dan trendy lifestyle ini mempunyai 5 features utama yang benar-benar memenuhi kebutuhan kami  untuk berbagai aktifitas, terutama untuk bajajalanan.

Pertama, EKSTERIOR. 
 Jujur, sebenarnya jiwa-jiwa petualang seperti kami tidak telalu "repot" untuk urusan eksterior. Apalagi harus berurusan dengan TOYOTA! Ampun dah, pasti jaminan mutu dan kualitas. Tapi, siapa sih yang tidak ingin mempunyai mobil modis dengan tampilan sporty dan berkarakter kuat layaknya jiwa-jiwa petualang seperti kami? Look at me, please.....! Tampilan sporty, stylish dan berkelas jelas terlihat pada tampilan headlamp (lampu depan), fog lamp (lampu kabut/senja), rear lamp (lampu belakang), rear reflector (pemantul cahaya belakang), rear roof spoiler (lampu atap belakang) sekarang dilengkapi dengan lampu rem, grill depan , velg, design belakang dan tentunya rear lamp (lampu belakang). Masih belum puas? Mendingan kita lihat gambarnya yuk...!



Kedua, INTERIOR.
Naaah.... ! ini dia yang saya bilang Grand New Veloz itu "Aku banget"! Interiornya bebar-benar menjawab semua yang menjadi kebutuhan kami. Full entertainment dengan dengan 6,1" touchscreen CD, DVD, AM/FM plus koneksi USB, AUX, Bluetooth dan iPod semua siap alias ready. Design kabin yang elegan dan cukup luas, design dashbord-nya stylish dengan warna yang sporty, design  kemudi yang ergonomis delengkapi dengan sistem kontrol audio semakin elegan dalam lapisan kulit, tampilan lampu indikator yang terintegrasi dengan speedometer dengan warna kombinasi putih-biru, membuat berkendara lebih efisien dan optimal, Desaign panel power window yang elegan plus design baru pada shift knob membuat saya dan keluarga bener-bener jatuh cinta sama Grand New Veloz. Semua fiturnya sangat support terhadap aktifitas kami, bajajalanan keliling Indonesia ...ha...ha...ha... (berharap banget ada yang mau jadi sponsor.....!!!!.) sekaligus jadi "kantor" berjalan....wooooow  kereeeen!


  
Ketiga, PERFORMANCE
Ngomong-ngomong soal performance berarti kita bicara soal dapur pacu alias mesin. Jujur ya....! Saya bukanlah seorang yang baik untuk urusan yang satu ini. Justru karena itulah makanya saya dan keluarga memilih produk terpercaya dari produsen terpercaya juga, biar tidak repot urusan kedepannya....he...he...he...!
Menurut informasi dari bapak saya yang kebetulan jago masalah mesin, Mesin Dual VVT-i  (Variable Valve Timing with Intelligent) adalah sebuah sistem kerja cerdas pada mesin yang mampu menghasilkan tenaga lebih besar tapi tetap irit bahan bakar (efisien) dan ramah lingkungan. Semuanya adalah inovasi teknologi dari TOYOTA.

Naaaah, kalau cara kerjanya seperti uraian di bawah ini :

Sistem ini terdapat pada kepala silinder dan merupakan mekanisme pengatur waktu bukaan katup pada mesin. Dapur pacu masa kini dengan sistem 4-stroke memiliki katup masuk (intake) dan buang (exhaust) untuk mengontrol aliran udara dan bahan bakar masuk ruang bakar plus hasil pembakaran keluar menuju knalpot.
Dengan penerapan VVT-i, waktu bukaan katup (valve timing) bisa disesuaikan kebutuhan mesin. Sistem ini awalnya diaplikasi pada katup masuk (intake) saja. Seiring perkembangan, katup buang (exhaust) pun juga ikut dikontrol. Nah, maka lahirlah sistem Dual VVT-i.
Dengan mengatur katup masuk dan buang, pengontrolan udara masuk, maupun gas buang pada segala kondisi kerja mesin jauh lebih baik. Misal pada saat start, pengaturan dimaksimalkan agar dapur pacu segera mendapat suhu ideal. Keuntungannya, tenaga dan torsi mesin segera tersedia. Pun demikian, catalytic converter, suhu juga lebih cepat panas sehingga mampu bekerja maksimal menyaring gas buang agar hasilnya lebih ramah lingkungan.
Tak ketinggalan, saat dapur pacu sudah mencapai suhu kerja, pengaturan bukaan katup bisa disesuaikan putaran mesin. Setelannya tentu berbeda saat harus bekerja dalam kondisi macet atau digeber hingga putaran tinggi pada jalan bebas hambatan.

Jadi  jelas! Saya dan keluarga tidak salah memilih Grand New Veloz untuk dijadikan kantor bergerak. Performa mesin yang bertenaga tapi tetap irit bahan bakar plus ramah lingkungan tentu sangat cocok untuk aktifitas kami bajajalanan keliling Kalimantan Selatan dan Tengah. Mau ikut....?



Keempat,  SAFETY (KEAMANAN)
Grand New Veloz dilengkapi dengan beberapa fitur safety  yang tepatguna. Bagi saya ini sangat penting! Karena saat bajajalanan, berarti mobil kami secara otomatis telah berubah fungsi menjadi kantor dan rumah sekaligus, karena itu kami memilih mobil dengan jaminan keamanan maksimal seperti Grand New Veloz. Diantara fitur-fitur kemanan yang dimiliki oleh Grand New Veloz, saya paling tertarik dengan fitur side impact beam yaitu sistem perlindungan benturan dari arah samping pengemudi dan penumpang  plus beberapa sistem tambahan keamanan dan kenyamanan untuk bayi dan batita seperti Isofix specification, Base Assy-Child Restraint Seat, Seat Assy-Child Restratint dan Seat Sub-Assy-Child Restratint. Sedangkan fitur-fitur lainnya sebagai fitur kemanan standart tetap kami perlukan untuk bajajalanan tiap akhir pekan, seperti Immobilizer Key, ABS  (Auto Lock Braking System),  Seatbelt with Pretensioner & Force Limiter dan 3 Point Seat Belt for Center Passenger.

   


Kelima, COMFORT (KENYAMANAN)
Faktor kenyamanan merupakan elemen kelima yang membuat kami semakin jatuh cinta dengan Grand New Veloz. Untuk aktifitas bajajalanan kami yang biasa menempuh jarak ribuan kilometer selama berhari-hari faktor comfort menjadi begitu penting, karena sangat berpengaruh pada kualitas bajajalanan kami. Ruang kabin yang lebih senyap membuat anak-anak tetap betah dan nyaman ketika mereka harus terlelap dalam perjalanan. Tempat duduk yang bisa diatur posisinya dengan mudah, design kursi yang nyaman untuk bajajalanan jarak jauh dan semua itu di dukung oleh sistem suspensi yang lembut dan stabil sehingga memberi jaminan kenyamanan berkendara secara maksimal.



Hidup bersama si - mobil untuk keluarga stylish
Kawan! Berbicara soal mobil dengan exterior dan interior  stylish dan trendy lifestyle yang satu ini, sepertinya memang tidak akan ada habisnya!Sekarang tiba waktunya untuk move on! Jualan lagi.....
Oya kawan! Dengan Grand New Veloz, kami sekeluarga punya cita-cita besar yang mudah-mudahan suatu saat bisa kesampaian. Kami sekeluarga ingin keliling Indonesia! Kami ingin membuktikan sendiri bahwa Nusantara kita tercinta adalah sepenggal surga yang jatuh di dunia! Ada yang mau ikut?
Kalau mau ikut, mari terus menggali potensi terbaik dalam diri kita yang telah disediakan oleh Tuhan, selaraskan dengan irama alam yang telah menanti pilihan langkah terbaik kita. Tetap ikuti kata hatimu dengan jujur! Seperti produk TOYOTA yang bejibun, hidup ini juga menyediakan banyak pilihan. Keputusan tetap ada di tangan kita dan Tuhan-lah yang akan memilihkan jalan yang terbaik untuk kita. Tunggu apa lagi? Ayo move on bersama mobil dengan exterior dan interior  stylish dan trendy lifestyle, Grand New Veloz!
See you........




Jumat, 16 Oktober 2015

"Bertemu" Ronaldinho dan Frank Lampard di Masjidil Haram

Bertemu Bintang Sepakbola di Masjidil Haram
 Ronaldinho

Kaget, haru dan senang! itulah ekspresi saya ketika bertemu langsung dengan jagoan-jagoan lapangan hijau kelas wahid dunia di Tanah Haram, Makkah dan Madinah! Haaaah..... di Makkah dan Madinah? Yah, saya bertemu mereka di Makkah dan Madinah! beberapa waktu yang lalu saat saya berkesempatan menjadi tamu Allah.
Di 2 Kota suci Umat Islam itu ternyata hampir semua bintang sepak bola kelas dunia berkumpul! Sebut saja Ronaldinho, Frank Lampard, Thomas Mueller, Robin Van Persie, Lionel Messi, Cesc Fabregas, Samir Nasri, Scoot Parker, Steven Gerrard, Mesut Ozil, Robinho, Pedro Rodrigues, Wesley Sneijder, Wayne Rooney, Fernando Torres, Zlatan Ibrahimovic, David Silva, Emmanuel Adebayor, Andrea Pirlo, Rio Ferdinand dan banyak lagi lainnya! Tidak ketinggalan pula bintang-bintang lokal Arab Saudi dan Indonesia juga ada, seperti Yasser Al Qahtani, Emad, Al Fraidi, Emana, Bambang Pamungkas, Errol FX. Iba, Bima Sakti dan lain-lain.
Emmanuel Adebayor
Emad
 
Frank Lampard
Selain bersalaman sebagai tanda persahabatan, saya juga minta ijin untuk mengambil gambar mereka secara "eksklusif" dan syukurnya mereka sama sekali tidak keberatan untuk itu. Bahkan dengan senyuman menawan mereka mengijinkan saya untuk mengambil gambar mereka dari arah mana saja yang saya sukai. kereeeeeen....

Fernando Torres
 
Wayne Rooney
 
Cesc Fabregas
Di Makkah dan Madinah, beberapa kali saya melihat Frank Lampard, Ronaldinho, Imanuel Adebayor, Christiano Ronaldo dan Edin Dzeko khusyuk berdoa di depan Kabah. Terus saya juga melihat Robinho, Wayne Rooney, Fernando Torres, Cesc Fabregas, Karim Benzema dan Didier Drogba tengah khusyuk melakukan Sholat Fardhu berjamaah. Tidak ketinggalan Andrea Pirlo, Scoot Parker, Samir Nasri, Robin Van Persie saya lihat tengah asyik berdzikir di tengah-tengah jamaah lainnya.
Dijalan, waktu berangkat ke Masjid atau pulang menuju penginapan saya sering bertemu dengan David Beckham, Lionel Messi, Nicholas Anelka, Pedro Rodriguez, Frank Ribbery, Mesut Ozil, Luiz Suarez.
Lionel Messi
 
Wesley Sneijder
 
Pedro Rodriguez
 
Steven Gerrard 
Diantara pertemuan saya dengan beberapa bintang sepak bola dunia di Kota Makkah dan Madinah, ada beberapa yang memberi kesan istimewa dan super spesial dalam hati saya, yaitu pertemuan saya dengan Lionel Messi bersama ibunya ketika sama-sama berebut mengambil air zam-zam, terus pertemuan dengan Xavi Hernandes di toilet bawah tanah Masjidil Haram, ditolong Gonzalo Higuain waktu saya dan anak saya tersesat dalam perjalanan pulang menuju penginapan di kawasan Syib Amir, Makkah,  saat Rio Ferdinand berdiri di samping saya saat Sholat Subuh hari kedua di Madinah dan yang paling spektakuler adalah bertemu Bambang Pamungkas alias Bepe salah satu legenda sepak bola Indonesia sedang nyetir bus yang membawa rombongan kami dari Madinah Ke Kota Makkah.
Robin Van Persie 
Samir Nasri 
Mesut Ozil
 
Scoot Parker
  
Sayang tidak semua pertemuan saya dengan bintang-bintang sepak bola dunia di Kota suci Makkah dan Madinah bisa saya abadikan dalam bentuk gambar. Bukannya mereka tidak mau, tapi  karena saya tidak siap dengan pertemuan itu! Terkadang lupa nggak bawa kamera, ataupun pas bawa kamera eh ....tiba-tiba baterai habis atau memory card saya sudah penuh karena belum sempat diganti ganti atau di transfer. Sayang ya........!
Andrea Pirlo
Eiiiiiiit jangan bingung dulu ya! Kok bisa mereka berkumpul di Tanah suci Makkah dan Madinah? Bukankah 2 kota suci umat Islam itu merupakan tanah haram atau Forbidden City? Sebagian besar bintang-bintang dunia itu kan non......
Tidak usah bingung dan berprasangka macam-macam! Karena bintang-bintang sepakbola dunia yang saya jumpai di Kota Makkah dan Madinah semua adalah muslim. Lho kok bisa? Ya bisa! Lha wong mereka bukanlah bintang-bintang aslinya! Mereka adalah saudara-saudara kita yang terkena imbas dari massive-nya propaganda industri sepakbola dunia. Sama seperti di Indonesia, gelombang demam bola sepertinya juga telah merasuki kawula muda di 2 kota haram Makkah dan Madinah.
Lionel Messi
Ditandai dengan pemakaian atribut sepakbola, terutama kaos atau baju sporty berdesain ala jersey tim-tim terkenal dunia lengkap dengan nama pemain yang nempel di punggung. Mereka beraktifitas seperti biasa di dalam Masjidil Haram dan Masjidil Nabawi, seperti melakukan tawwaf, sholat, berdoa, membaca Al Quran dan aktiftas ibadah lainnya. Bagi jamaah pendatang seperti saya, pertama kali melihat pemandangan ini tentu terasa agak ganjil! Karena selama ini kita memahami masyarakat Arab khusunya Arab Saudi selalu identik dengan baju gamis yang menutup hampir semua bagian tubuh.
Dunia memang terus bergerak dan berubah, begitu pula dunia Arab termasuk masyarakat 2 kota suci Makkah dan Madinah. Sekarang mereka lebih terbuka menerima budaya dari luar (dunia Islam). Sebagai kiblat Umat Islam sedunia, semoga perubahan yang terjadi tidak mengganggu keimanan dan proses ber-iman semua umat Islam kepada Allah SWT serta tetap selaras dan sejalan dengan tuntunan Islam dalam Al Quran dan As Sunnah. Wallahu A'lam Bish-shawab.

Bisa juga dibaca di Kompasiana, atau klik disini

Selasa, 13 Oktober 2015

Banjarmasin Pagi Ini, Serasa di "Dunia Lain"

 Banjarmasin Pagi Ini, Serasa di "Dunia Lain"
Hanya Sorot Lampunya saja yang terlihat


Sejak Subuh pagi ini, kabut asap tebal turun menyelimuti Kota Banjarmasin dan sekitarnya. Di sekitar Jalan A. Yani, km 7 atau perbatasan dengan Kabupaten Banjar, tepatnya di sekitar Pasar Ahad, Kec. Kertakhanyar, kabut asap tebal benar-benar melumpuhkan aktivitas masyarakat. Arus lalu lintas pagi ini berhenti total. Dengan jarak pandang yang hanya mencapai 2-4 meter, tentu sangat berbahaya untuk aktivitas transportasi.
Berada di luar rumah, kami merasa seperti dalam dunia lain, dunia antah berantah yang tidak pernah kami pahami sebelumnya. Situasi ini mengulang musibah kabut asap serupa tahun 2006 di mana kabut asap tebal menutup hampir semua wilayah Kota Banjarmasin dan sekitarnya.
Berikut foto-foto selimut kabut asap tebal yang menyelimuti Kota Banjarmasin pagi ini.






Semua foto : koleksi pribadi

Ada yang tertarik merasakan sensasi berada di alam lain? Yuk datang ke Banjarmasin....! Wisata ekstrem yang penuh sensasi akan memanjakan imajinasi Anda semua.......! Let's go......