Jumat, 15 Juli 2016

Alhamdulillah! Akhirnya Jepretan Kamera Ponselku dihargai Jutaan Rupiah dan Dimuat Majalah NGI




http://www.uniekkaswarganti.com/2016/05/Asus-giveaway-aku-dan-kamera-ponsel.html


Berita Bahagia di Hari Bahagia

Deg! Jantung saya seperti berhenti berdetak untuk sesaat ketika membaca SMS dari salah satu tim official majalah National Geographic Indonesia yang masuk ke ponsel saya beberapa detik yang lalu.

Iniliah foto Juara itu!
“Selamat sore, Kartika Eka H, Saya Harry… dari National Geographic Indonesia. Selamat anda menjadi salah satu pemenang kontes foto #PasarRakyat kategori Smartphone.

Mohon melakukan konfirmasi data diri berupa nama lengkap, no telp (lebih dari 1), foto kopi KTP & NPWP dan file foto highrest beserta keterangan nama pasar dan lokasi pasar.
Data dikirimkan via email ke harry…@gramedia-majalah.com dan m.nas…@nationalgeographin.co.id”

Antara percaya dan nggak percaya, saat itu saya terbengong-bengong sendirian, nggak tahu mau ngapain!? Tiba-tiba ponsel saya berbunyi dan di layar muncul nomor telepon asing dengan kode dari Jakarta (021), tanpa pikir panjang telepon langsung saya angkat. Benar dugaan saya, dari seberang seseorang memperkenalkan diri dari majalah National Geographic Indonesia dan menyampaikan berita yang isinya kurang lebih sama dengan isi SMS yang baru saja saya baca.

Pengumuman pemenang semua kategori
Semuanya semakin jelas, setelah saya membuka email dari official majalah National Geographic Indonesia yang memuat link pengumuman pemenang dari situs resmi kontes foto #PasarRakyat kerjasama antara Bank Danamon dengan situs Fotokita milik majalah National Geographic Indonesia. 

Hati saya semakin berbunga-bunga ketika membuka link pengumuman pemenang, disitu terpampang foto hasil karya saya dengan tema kearifan lokal masyarakat Banjar berupa “akad jual beli” dalam transaksi jula beli masyarakat dengan setting Pasar Terapung Lok Baintan di Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan dengan predikat sebagai juara 1 untuk kategori smartphone dan yang paling seru, foto-foto juara ini akan dimuat dalam segmen khusus di majalah National Geographic Indonesia. Hmmmm... siapa yang tidak senang dan bangga, karya foto dimuat majalah sekelas National Geographic Indonesia? Gak boleh ngiri ya....he..he...he...


Alhamdulillah! Saya langsung sujud syukur saat itu juga. Karuan saja, apa yang saya lakukan sukses menjadi tontonan beberapa pasang mata yang kebetulan berada di sekitar saya. O ya, kebetulan saat itu saya sedang mengantri beli obat di apotik salah satu Rumah Sakit Ibu dan Anak di Kota Banjarmasin, tempat istri saya yang beberapa saat lagi menjalani operasi bedah Caesar kelahiran anak kami yang ke-4.  


Berkah Hobi “Njepret” dengan Kamera Ponsel

Berita Dibalik Penjurian
Jujur! Saya sendiri awalnya hampir tidak percaya dengan berita kemenangan saya di ajang tahunan yang diselengarakan oleh duet Bank Danamon dengan situs Fotokita milik majalah National Geographic Indonesia ini. 

Betapa tidak, ini merupakan moment pertama kali saya bisa ikut secara sadar dalam kompetisi foto yang serius dan beneran (emang kemarin-kemarin ikutan lomba fotonya sambil pingsan mas…!? He…he…he…), apalagi menurut release panitia, total foto yang masuk untuk event tahun 2016 ini sebanyak 7000-an foto untuk 3 (tiga) kategori yaitu, wartawan (DSLR), umum (mirrorless/kamera saku) dan smartphone, woooow! Sudah gitu salah satu jurinya adalah Arbain Rambey. Siapa fotografer negeri ini yang nggak kenal sama fotografer senior yang satu ini!?

Saya sangat mengapresiasi kontes #PasarRakyat kerjasama antara Bank Danamon dengan situs Fotokita milik majalah National Geographic Indonesia yang memberi kesempatan semua fotografer berbagai kelas dan kemampuan untuk bertarung secara fair melalui 3 kategori yang disediakan. 

Rasanya, memang sudah saatnya dunia fotografi mengikuti petuah "Jangan lihat siapa yang bicara, tapi lihatlah isi dari bica... Eh, maaf! Maksud saya, "Jangan lihat siapa yang memfoto! Tapi lihat hasil fotonya!" Sepakat?

Saya menganggap, semua merupakan berkah dari hobi saya suka njepret  moment-moment yang saya anggap menarik (terutama tema humaniora dan landscape alam) dengan kamera ponsel, kapanpun dan dimanapun saya berada, kecuali di kamar mandi ya….he…he…he… Apalagi, sejak fitur kamera yang ditanam dalam ponsel, khususnya smartphone yang beredar di pasaran saat ini, hampir semuanya mempunyai kemampuan menangkap moment gambar dengan kemampuan terbaiknnya, resolusi tinggi plus berbagai fitur canggih lainnya seperti geo-tagging, touch focus, face detection, panorama, HDR dll yang tentunya memberi kemudahan bagi pengguna untuk mengabadikan berbagai moment menarik yang ada di depan mata dengan cara yang lebih mudah, tapi hasilnya luar biasa indah. Mau? 



Salah satu smartphone yang sekarang sedang naik daun karena mempunyai fitur kamera yang mumpuni adalah Zenfone 2 LaserZE550KL keluaran dari ASUS. Berikut video review produknya atau klik disini, untuk download  booklet panduan produk secara lengkap.

 
Review produk (video : You Tube/ASUS)

Hobi saya njepret saebenarnya sudah ada sejak saya dalam kandungan ibu saya! Kalau nggak percaya coba cek deh catatan kandungan ibu saya saat hamil saya! (Kalau masih ada ya di dukun bayi di lereng Gunung Lawu…he…he…he…). 

Bagi saya, njepret berbagai moment menarik yang ada di depan mata, sebenarnya termasuk hobbi akut lho! Soalnya bukan lagi sekedar kewajiban apalagi iseng semata, tapi sudah menjadi kebutuhan lahir dan batin! 

Karya foto dimuat di koran lokal
Menjadi kebutuhan lahir, karena sejak dalam kandungan saya sudah hobi njepret! he..he..he...! Bukan, bukan! Begini, saya memerlukan berbagai moment menarik dalam bentuk gambar karena hobbi saya yang lain, yaitu menulis! Selain menulis untuk aktifitas ngeblog, saya juga hobi dan mempunyai aktifitas menulis di beberapa surat kabar, majalah baik lokal maupun nasional baik online maupun cetak. Lha, kalau tulisan di blog, koran atau majalah tidak ada ilustrasi gambar pendukung, kan sama dengan menyiksa pembacanya! Apalagi kalau tulisan tentang pariwisata!? Betul...? 

Jadi, fungsi hasil jepretan kamera ponsel, bagi saya memberi dua fungsi utama sebagai sumber inspirasi untuk menulis sekaligus sebagai bumbu pelengkap renyahnya tulisan. Syukur Alhamdulillah! kalau ada lomba atau kontes foto dan kebetulan stok fotonya saya punya, seperti kontes foto #PasarRakyat diatas. Ternyata ada berkah rejeki dari hobi njepret!

Sedangkan untuk kebutuhan batin saya kira berbanding lurus dengan kepuasan kita ketika tulisan yang juga berisi ilustrasi gambar hasil jepretan kita, ternyata diapresiasi banyak orang apalagi bisa memberi manfaat dengan menginpirasi pembacanya. Selain dapat duit, juga dapat pahala lho! Insha Allah...

Puas? Belum, karena saya tidak akan pernah puas dengan hasil karya foto saya! Saya akan terus berburu moment-moment menarik lainnya, apalagi kalau ada produk ASUS seri Zenfone 2 Laser  Zenfone 2 Laser ZE601KL, Zenfone 2 LaserZE550KL atau Zenfone 2 LaserZE500KL di tangan! Amin.

Yuk lebih sering njepret! Biar feeling semakin terasah dan berkahnya semakin lengket....
Inilah kampungku Banjarmasin Kalimantan Selatan



 'Giveaway Aku dan Kamera Ponsel by uniekkaswarganti.com'









Sabtu, 25 Juni 2016

Pasca Tewasnya “Dante”, Kota Banjarmasin Mencekam!



 
Senyum damai masyarakat Banjarmasin (Foto : @kaekaha)

Mimpi buruk itu hampir saja terulang kembali di bumi Kalimantan! Pertumpahan darah akibat “perang” antar suku itu hampir saja mengulang trauma masa lalu yang begitu menyesakkan dada.

Kota Banjarmasin, Ibu kota Kalimantan Selatan yang selama dikenal  harmonis, aman dan damai, tiba-tiba di akhir bulan Pebruari kemarin mendadak mencekam! Berita akan adanya perang antara suku Dayak dengan Suku Madura mulai menyebar luas keseluruh masyarakat Kota Banjarmasin, termasuk di lingkungan tempat tinggal saya yang berada di pinggiran Kota. Memang, beritanya masih simpang siur dan mempunyai banyak versi.

Awalnya, saya mendengar berita tersebut dari seorang tukang sayur langganan istri saya yang biasa keliling komplek. Menurutnya, beberapa hari terkahir di pasar beredar khabar “burung” akan ada serangan balasan atas meninggalnya seorang pemuda keturunan Dayak yang meninggal karena diserang oleh “oknum” dari Suku Madura akibat berebut lahan parkir, tapi si tukang sayur juga tidak bisa memastikan validitas dari isu-isu tersebut.

Postingan damai dari Ketua DAD Kalimantan Barat (Grafis : Facebook Yakobus kumis)


Memang, saat itu dari beranda berbagai medsos popular terutama facebook, saya juga banyak mendapati postingan berita-berita yang kurang lebih sama dengan cerita si Paman sayur, tapi karena saya anggap postingan berita hoax, maka saya tidak terlalu menanggapi berbagai berita tersebut.

Tapi, saya mulai berubah pikiran, ketika anak saya yang sekolah di salah satu Madrasah di Kota Banjarmasin, sepulang sekolah bertanya,
“Bah, mau ada perangkah antara Orang Dayak dengan Orang Madura?”
Betapa terkejutnya saya mendengar pertanyaan anak saya. Ketika saya tanya asal berita itu! Anak saya mengatakan kalau wali kelasnya memberi himbauan yang kurang lebih isinya sebagai berikut, “Tolong disampaikan kepada semua orang tua masing-masing, dalam beberapa hari ini, kalau tidak terlalu penting jangan keluar rumah terutama ke tempat-tempat keramaian umum, seperti pasar, menara siring dll, karena kemungkinan akan ada perang antara orang Dayak dengan Orang Madura di Banjarmasin”.

Sampai disini, saya berpikir sepertinya ini bukan main-main! Kalau wali kelas anak saya saya memberi himbauan (entah atas nama pribadi ataupun institusi) seperti diatas. Sayang, sampai saat itu belum ada informasi resmi dari pihak berwajib maupun dari pemerintah tentang situasi dan kondisi keamanan Kota Banjarmasin, karena secara umum aktifitas masyarakat masih terlihat normal-normal saja. Begitu pula media massa lokal yang terbit di Kalimantan Selatan, tidak satupun yang mengulas kasak-kusuk yang menurut saya sudah pada taraf meresahkan tersebut. Hal ini berbanding terbalik dengan postingan berita di facebook yang menggelinding semakin  liar dan bikin ngeri membacanya. Berbagai postingan provokatif bertebaran dimana-mana, sahut-menyahut di kolom komentar berisi hasutan, kebencian, yang bercampur dengan rasa takut dan kengerian, semua campur aduk bikin mual dan sakit kepala. Tapi intinya tetap sama! Tetap simpang siur dan tidak jelas sumbernya.

Berawal dari Alkohol dan Media Sosial
Alhamdulillah, sebelum “perang” benar-benar terjadi, kebenaran itu terungkap!

Semua berawal dari tragedi tewasnya Eki Rianda Persia atau DANTE, seorang keturunan Dayak di tangan dua pemuda mabuk yang kebetulan berasal dari Madura, Faruk dan Ardiansyah. Perselisihan yang berujung maut ini dipicu masalah yang sangat sepele yaitu tatapan mata!

Menurut penjelasan Polisi, pasca pembunuhan (Minggu, 21/2), Rabu (24/2) polisi dan semua unsur Muspida Kota Banjarmasin sampai Gubernur mempertemukan seluruh tokoh adat yang ada di Banjarmasin, termasuk DAD (Dewan Adat Dayak) dan (KAWAMA) Kerukunan Warga Madura. Semua sepakat, masing-masing pihak berkeinginan menjaga keharmonisan dan ketenteraman Kota Banjarmasin, dengan aktif meredam isu yang beredar dan sama-sama menenangkan massanya. Kedua belah pihak sepakat menyerahkan kasus kriminal murni ini untuk diproses polisi. Selanjutnya, Jumat (26/2) seluruh tokoh adat dikumpulkan lagi menegaskan kemufakatan dan malamnya menggelar acara damai adat.

Postingan Menyejukkan Walikota banjarmasin via facebook (grafis : facebook Ibnu Sina)


Pernyataan polisi ini diperkuat oleh postingan dari Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina di akun facebook pribadinya. Selanjutnya, selain memburu tersangka Faruk yang buron, polisi juga bertekad memburu semua pihak yang sengaja menyebarkan isu provokatif melalui media sosial dengan memanfaatkan kasus pidana tersebut.

Tragedi Dante dan Ragam Media Sosial dalam Keragaman Nusantara Kita

Bagi bangsa Indonesia, keberagaman budaya adalah kenyataan hidup, (cultural diversity is a fact of life), sedangkan kehadiran ragam media sosial dibawah bayang-bayang teknologi internet yang borderless dan interconnected merupakan sebuah keniscayaan bagi masyarakat Indonesia sebagai bagian tak terpisahkan dari peradaban masyarakat dunia.

Kekhawatiran terhadap efek negatif dari perkembangan ragam media sosial yang menyerbu masyarakat dunia, termasuk Indonesia, berupa benturan budaya yang bisa mengancam persatuan dan kesatuan bangsa merupakan konsekuensi yang tidak bisa dihindari.  Hal ini mengacu pada sifat internet sebagai aplikasi teknologi informasi yang cepat dan terbuka yang menyebabkan batas-batas privasi semakin samar dan pada gilirannya menghadirkan fenomena transparansi sebagai bagian dari demokratisasi informasi. Apalagi jika dikaitkan dengan fakta “The world in your pocket” yang sudah didepan mata, yang tentunya akan semakin memperbesar dan memperluas intensitas interaksi tanpa batas. 

 
Ragam Media Sosial (Grafis : www.newsth.com)

Menurut pakar Manajemen Komunikasi Lintas-budaya, Prof. Dr. H. ANDRIK PURWASITO, DEA bentuk transparansi informasi yang cepat dan terbuka inilah yang menyebabkan terjadinya kemungkinan benturan (kepentingan) budaya yang akan menghasilkan 2 (dua) konsekuensi yaitu “benturan” kepentingan yang membawa berkah (advantage) dan “benturan” kepentingan yang mengakibatkan bencana (disadvantaged) dan situasi ini bisa menjadi semakin runyam, ketika kehadiran negara sebagai regulator masih kesulitan melakukan tindakan pengawasan (sensorship) terhadap containt internet berikut produk turunannya berupa medsos.

Provokasi massa yang meresahkan melalui medsos di Kota Banjarmasin seperti ilustrasi diatas, merupakan salah satu fenomena dari “benturan” kepentingan yang mengakibatkan bencana (disadvantaged) seperti penjelasan Prof. Dr. H. ANDRIK PURWASITO, DEA. Dimana ketiadaan pengawasan (sensorship) oleh regulator dan ditambah “kepentingan” tidak bertanggung jawab dalam memanfaatkan aplikasi media sosial terbukti bisa mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. 

Himbuauan dalam Facebook (Grafis : facebook Ibnu Sina)


Disinilah dibutuhkan kehadiran dan keterlibatan semua pihak, terutama negara sebagai regulator, para cendekiawan, pemuka/pemimpin sosial kemasyarakatan, kaum terdidik dan terpelajar, para praktisi dan tentunya semua elemen teknis dan praktis yang terlibat di dalamnya sebagai motor technology adapter untuk bisa merumuskan sebuah blueprint yang cerdas dan aplikatif, sebagai strategi  edukatif pemanfaatan aplikasi teknologi informasi (internet) yang sehat, bermanfaat, tepatguna dan berdayaguna bagi pembangunan peradaban bangsa sesuai dengan karakter ke-bhineka-an kita.  Sehingga masyarakat sebagai technology user atau technology taker bisa lebih dewasa, arif, bijaksana dan bertanggung jawab dalam memanfaatkan aplikasi teknologi informasi berikut produk turunannya seperti medsos yang terlanjur menjadi rujukan informasi masyarakat baik secara pribadi maupun komunal.

Pelajaran berharga dari Banjarmasin ini, mudah-mudahan kembali menyadarkan sekaligus membangunkan sel-sel dorman dalam alam bawah sadar kita agar kembali aktif bergerak untuk merespon berbagai gejala sosial yang berpotensi mengaburkan ke-bhineka-an kita. Semoga bermanfaat!



Artikel ini diikutsertakan dalam Kompetisi Blog yang diselenggarakan oleh ICRS dan Sebangsa






 





Rabu, 08 Juni 2016

Mengabadikan Senyuman Terindah Pasar Terapung Lok Baintan Dengan Si-Juara OPPO F1 Plus

Senyuman hangat dan bersahabat seperti inilah yang akan menyambut pengunjung Pasar Terapung

Pasar Terapung Destinasi Wisata Petualangan dan Budaya Terbaik

Berpetualang ke Kalimantan Selatan, belum lengkap jika belum mampir dan menikmati eksotisnya Pasar Terapung berikut pernak-perniknya. Sejauh ini di Kalimantan Selatan dikenal ada 3 (tiga) destinasi Pasar Terapung yang menawarkan sensasi dan eksotisme yang sedikit berbeda-beda, yaitu Pasar Terapung alami tertua yang berusia ratusan tahun di muara sungai kuin di tepian Sungai Barito, Pasar Terapung buatan di sekitar menara Pandang Sungai Martapura (keduanya terletak di Kota Banjarmasin) dan yang terakhir adalah Pasar Terapung Lok Baintan, di Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar yang sekarang sedang naik daun.

Pasar Terapung, Destinasi Wisata Petualangan dan budaya yang eksotis
Menikmati keunikan Pasar Terapung di Kalimantan Selatan, sebagai salah satu destinasi petualangan dan budaya terbaik di Indonesia dan dunia merupakan salah satu moment yang tidak akan pernah terlupakan seumur hidup! Selain bisa menikmati keunikan salah satu produk budaya Sungai khas Suku Banjar yang telah ada sejak ratusan tahun lalu, di Pasar Terapung kita juga bisa menikmati keindahan landscape alam perairan dan hijaunya lingkungan Kalimantan yang memang dikenal sebagai paru-paru dunia. 

Senyum Ceria dalam perjalanan menuju Pasar Terapung Lok Baintan
Selain itu, keunikan proses interaksi dan transaksi didalamnya,  ditambah dengan keramahan masyarakat Banjar, khususnya para pedagang yang akan selalu menyapa kita para pengunjung dengan senyuman hangat dan bersahabat khas masyarakat pedesaan di pedalaman Kalimantan, menjadikan Pasar Terapung selalu ngangeni bagi siapapun yang pernah melihat dan mengunjunginya. Nggak Percaya....? Yuk jalan-jalan ke Banjarmasin...

Senyuman khas Pedagang di Pasar Terapung
Karena itulah, kalau berkesempatan mengunjungi sekaligus menikmati eksotisnya Pasar Terapung di Kalimantan Selatan, jangan sampai lupa membawa kamera atau alat perekam video! Karena banyak moment-moment special yang hanya bisa di nikmati di Pasar Terapung, menanti anda! 

OPPO F1 Plus Mengabadikan Senyum Terindah Di Pasar Terapung  

Untuk keperluan dokumentasi selama perjalanan menikmati eksotisme Pasar Terapung yang lebih banyak bergerak atau mobile dengan menggunakan kendaraan air seperti kelotok atau jukung, saran terbaik adalah dengan menggunakan perangkat fotografi yang simpel tapi tetap bisa memberikan hasil maksimal. 

Senyum bersahabat si nenek, saat menyapa para pengunjung Pasar Terapung
Seperti kita ketahui, sekarang di pasaran sudah banyak smartphone yang dilengkapi dengan fitur kamera dengan resolusi besar dengan hasil mumpuni, bahkan tidak kalah dengan kamera-kamera standar fotografi. Salah satunya yang sedang naik daun adalah
OPPO F1 Plus, smartphone berlayar 5,5 inci yang berhasil menorehkan angka penjualan 400 ribu unit pada empat hari pertamanya launching di pasaran. Keren kan!?

OPPO F1 Plus dengan tagline "Selfie Expert" (Grafis : oppo.com)

- Spesifikasi Kamera Superior -

Menggunakan smartphone  yang mempunyai spesifikasi camera beresolusi besar seperti OPPO F1 Plus merupakan salah satu pilihan terbaik. Dengan tagline "Selfie Expert" OPPO F1 Plus menanamkan perangkat kamera yang benar-benar tidak biasa! Dengan kamera belakang/utama berkemampuan 13MP yang diperkuat aperture f/2.2 dengan fitur phase detection autofocus yang menjamin ketajaman hasil foto. Selain itu, tersedia pula LED Flash yang bisa memaksimalkan pencahayaan ketika mengambil gambar atau merekam video dengan resolusi Full HD 1080p@30fps pada kondisi minim cahaya.

 Video OPPO F1 Plus (Sumber : You tube) 

Sedangkan untuk kamera depan, OPPO F1 Plus  menyematkan kamera berkemampuan revolusioner dengan kekuatan 16 MP,  aperture f/2.0. plus ditunjang fitur Beautify 4.0 dengan tujuh tingkatan beauty. Fitur-fitur canggih ini, menjadikan OPPO F1 Plus senjata yang ampuh untuk melakukan aktifitas selfie maupun welfie ramai-ramai saat sedang berada di Pasar Terapung. 


Foto Selfie dan Welfie senakin keren!

Sedangkan untuk mengambil gambar di tempat dengan asupan cahaya yang minim, OPPO F1 Plus menyematkan fitur screen flash yang tak kalah terang dari LED flash. Fitur ini mempunyai custom sensor yang membuat penangkapan cahaya menjadi 400% lebih cerah. Dengan kelengkapan fotografi yang handal tersebt plus resolusi tinggi yang dimiliki, hasil foto selfie maupun welfie bisa dicetak hingga ukuran 24R (60 x 80 cm) dengan hasil yang sempurna. Woooooow!

Tidak hanya itu, kemampuan prima kamera depan OPPO F1 Plus ini juga bisa untuk video call dan membuat video time lapse yang tidak kalah kerennya dengan kamera belakang. Selain sebagai modelnya, kita juga sekaligus bisa mengontrol proses dan hasilnya


Simulasi aplikasi pencahayaan (Grafis : oppo.com)

 -- Desain Premiun yang Nyaman dalam Genggaman --


OPPO F1 Plus yang didesain secara sempurna dengan mengedepankan sisi kenyamanan penggunanya, dirancang dengan bodi tipis full metal anti slip dengan rasio 98.02% dari seluruh material metal yang dipakainya. Dengan ukuran Bezel hanya 1.66 mm dan layar kaca 2.5D menjadikannya desain premium smartphone dengan ukuran dimensi, panjang 151.8 mm, lebar 74.3 mm, dan ketebalan 6.6 mm plus berat keselurhan hanya 145 gram ini semakin terlihat elegan, aman dan nyaman digenggam 

Ilustrasi grafis fisikOPPO F1 Plus (Grafi : oppo.com)

Hebatnya lagi, OPPO F1 Plus dilengkapi layar Amoled 5.5 inci yang dilapisi pelindung Corning Gorilla Glass 4 dengan resolusi Full HD 1080 x 1920 pixels yang mampu menampilkan objek gambar dan video dengan kualitas prima, lebih detail dan  kaya warna. 

Desain sempurna OPPO F1 Plus yang ringan, tentu memberikan kenyamanan saat di genggam dan dioperasikan, apalagi dengan berbagai fitur tambahan yang canggih, bisa dipastikan sangat membantu aktifitas fotografi para travellers dalam mengabadikan moment-moment  cantik di Pasar Terapung, seperti turis Korea di bawah ini.


Turis Korea ini tengah asyik mengambil gambar dengan kamera smartphone
  
--- Dapur Pacu dan Media Penyimpanan ---


OPPO F1 Plus menanam CPU, Qulcomm Snapdragon Octa-Core 64-Bit dengan prosesor 8-core Mediatek Helio P10 (Quad Core 2.0 GHz + Quad-core 1.2 GHz) yang menjadikannya sebagai  smartphone pertama di Indonesia yang hadir dengan  MediaTek Helio plus olah grafis Mali-T860MP2, menjadikan OPPO F1 Plus bisa melaju super kencang. Apalagi didukung dengan kapasitas RAM 4GB dan media penyimpanan 64GB yang super jumbo dan bila masih merasa kurang untuk meyimpan foto atau video selama menjelajah Pasar Terapung, OPPO F1 Plus juga masih menyediakan slot untuk extenal memory berupa microSD hybrid yang menyatu dengan slot SIM card keduanya dengan kapasitas sampai 128 GB

Spesifikasi RAM dan ROM OPPO F1 Plus (Grafis : oppo.com)


Selain itu, OPPO F1 Plus merupakan smartphone pertama yang menggunakan user interface ColorOS 3.0. yang memiliki tampilan sederhana mirip iOS yang tentunya mempunyai responlebih baik dari ColorOS 2.0. dimana proses booting aplikasi terasa cepat. Woooow, masih kurang puas? Dijamin deh, dengan OPPO F1 Plus para travellers  tidak akan kehilangan moment-moment  cantik yang tersaji di Pasar Terapung.


Moment cantik saat si ibu pedagang menyerahkan barang kepada pengunjung

---- Bisa Isi Baterai Supercepat -


Biasanya, untuk menjelajahi Pasar Terapung, khususnya Pasar Terapung Lok Baintan, di daerah Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar yang relatif agak jauih dari pusat Kota Banjarmasin diperlukan space waktu yang agak lama sekitar 1 jam perjalanan menggunakan kelotok atau perahu bermesin khas suku Banjar. Apalagi sepanjang perjalanan juga terdapat spot-spot menarik yang sayang untuk dilewatkan dengan aktifitas fotografi maupun videografi. 


Moment cantik, ketika si pedagang menerima pembayaran dari pembeli


Untuk itulah diperlukan perangkat fotografi dariu smartphone yang dilengkapi dengan daya baterai ekstra dan pilihan pada OPPO F1 Plus merupakan pilihan jitu dan super tepat, karena OPPO F1 Plus dilengkapi dengan fitur penting, berupa VOOC Flash Charge. Dimana, dengan dengan charger khusus bawaannya, bisa mengisi baterai 2.850 mAh dengan cepat. Untuk pengisian 60 persen hanya butuh waktu 30 menit, sedangkan pengisian selama 60 menit bisa mengisi penuh baterainya.

Spesifikasi VOOC Flash Charge OPPO F1 Plus (Grafis : oppo.com)





OPPO F1 Plus Sebuah Inspirasi Juara
  
Menjelajahi berbagai keunikan  dan eksotisme Pasar Terapung Lok Baintan di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, bersama fitur-fitur juara dari OPPO F1 Plus khususnya untuk fitur fotografinya, jelas akan memberikan kepuasan tersendiri. 

Selain sebagai tambahan koleksi fotografi keelokan alam Indonesia yang terkenal bak sejengkal tanah surga yang jatuh ke bumi, sepertinya foto-foto yang kita hasilkan dengan menggunakan perangkat OPPO F1 Plus juga berpotensi untuk diiukutkan pada berbagai lomba fotografi yang sekarang semakin marak di dunia di Indonesia.

Moment cantik Pasar Terapung yang sulit untuk dilupakan

Sebagai inspirasi juara, salah satu foto karya saya dengan tema kearifan lokal budaya Suku Banjar dengan setting Pasar Terapung di Lok Baintan berikut ini akhirnya terpilih sebagai juara pertama kategori smartphone pada ajang lomba fotografi yang diadakan oleh Bank Danamon, bekerjasama dengan National Geographic Indonesia.

Foto Juara



Pengumuman Juara ( Grafis : Fotokita-NGI)
Jadi Apalagi yang ditunggu? Kalau mau menikmati jalan-jalan ke Pasar Terapung atau ke destinasi wisata manapun, jangan lupa membawa perangkat cerdas OPPO F1 Plus!

Yuk, jalan-jalan ke Banjarmasin! Mari mengenal lebih jauh eksotisnya alam dan budaya nusantara kita untuk merajut senyuman terindah dari seluruh penjuru tanah air ...! bersama OPPO F1 Plus

Pasar Terapung