
Sebagai
informasi dan catatan, Untuk permasalahan BBM, sekitar pertengahan tahun 2012
diberitakan di berbagai media masa bahwa cadangan BBM bersubsidi untuk
Kalimantan Selatan tidak cukup sampai akhir tahun. Ditengah kebingungan dan
kepanikan berbagai pihak, respon masyarakat bisa ditebak! Masyarakat Kalimantan
Selatan bergejolak. Antrean kendaraan roda 2 dan 4 di SPBU langsung mengular
tidak terkendali hingga ribuan meter sehingga menimbulkan kerawanan sosial.
Titik-titik kemacetan dalam kota Banjarmasin muncul dimana-mana, pemandangan
kota dan mobilitas masyarakat jadi terganggu, distribusi barang dan jasa jadi
terhambat. Ujungnya jelas! Ekonomi biaya tinggi akan semakin kuat menancapkan
taringnya di Kalimantan Selatan. Ditengah upaya peredaman gejolak dalam
masyarakat oleh berbagai pihak, berita tanggapan pemerintah terhadap krisis BBM
di Kalimantan Selatan sungguh mengejutkan. Pemerintah dan otoritas energy
nasional memilih kebijakan yang tidak popular untuk masalah BBM di Kalimantan
Selatan. Kuota BBM Bersubsidi untuk
Kalimantan Selatan justeru akan di kurangi kedepannya, karena menurut otoritas energi
negeri ini kekurangan BBM bersubsidi di Kalimantan Selatan lebih dikarenakan
adanya penyelewengan dalam proses distribusi, sebagian besar terserap secara
tidak sah oleh industri pertambangan yang seharusnya memakai BBM non subsidi.
Masyarakat akhirnya bereaksi, yang paling menarik perhatian adalah aksi yang
dilakukan oleh kelompok “Forum Peduli Banua” yang nekat mencegat semua
distribusi batubara melalui jalur Sungai Barito. Hasilnya? Aksi berani FBP ini memang
cukup menyedot perhatian dunia, tapi permasalahan Kuota BBM untuk Kalimantan
Selatan yang konon akhirnya dikoreksi dan direvisi, sampai sekarang tidak
jelas. Antrean panjang truck-truck di SPBU masih terjadi sampai sekarang. Entah
sampai kapan!?

Untuk
energi listrik, sebenarnya kata ironis tidaklah cukup untuk menggambarkan
kesedihan masyarakat Kalimantan Selatan atas kondisi per-listrikan di
Kalimantan Selatan. Selain distribusi-nya
yang masih belum merata, stabilitas tegangan dan seringnya “byar-pet” tanpa
sebab yang jelas selalu menjadi permasalahan yang berlarut-larut sampai
sekarang. Padahal sudah menjadi rahasia umum Kalimantan Selatan adalah
gudangnya batubara, sumber energi utama pembangkit listrik. Uniknya (sekaligus
menyesakkan dada), konon Kalimantan Selatan adalah penyuplai batubara terbesar
untuk pembangkit listrik di berbagai daerah diluar Kalimantan. Kemana larinya
batubara kami? Ada apa dengan listrik di Kalimantan Selatan? Kemana lagi kami
rakyat kecil harus mengadukan semua kebingungan dan kegundahan kami ini?
(Banjarbaru,
15-01-2014. In collaboration with Hj. Hamida Yanti)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar