Kamis, 16 Agustus 2018

Writingthon, Kolaboraksi Dahsyat Untuk Meledakkan Gaung Asian Games



Menyemarakkan Asian Games 2018 melalui Writing Marathon

Perhelatan akbar olahraga terbesar se-Asia akan diselenggarakan di Indonesia yang akan dibuka secara resmi pada 18 Agustus 2018 mendatang. Semangat merah putih dan dukungan masyarakat Indonesia sangat terlihat dalam menyambut Asian Games 2018 ini. Dalam menyemarakkan Asian Games 2018, Presiden Joko Widodo mengharapkan agar semangat Asian Games 2018 dapat digaungkan hingga ke pelosok negeri. Di ibukota, semangat ini dapat terlihat jelas di sepanjang jalan yang dipenuhi dengan spanduk dan banner dukung bersama Asian Games 2018. 

Asian Games 2018 juga disemarakkan oleh setiap masyarakat Indonesia, seperti 68 orang blogger dan pelajar/mahasiswa dari perwakilan 34 provinsi di Indonesia yang menyemarakkan Asian Games 2018 bersama melalui  kegiatan Writing Marathone (Writingthon) Asian Games 2018. Kegiatan Writingthon ini diselenggarakan oleh Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kominfo) dan Bitread yang terinspirasi dari sebuah acara kepenulisan yaitu Hackaton (Hacking-Marathon). Blogger dan pelajar/mahasiswa yang terpilih mewakili setiap provinsi untuk mengikuti kompetisi menulis terlebih dahulu sebelum mengikuti karantina Writingthon Asian Games 2018. Blogger dan pelajar/mahasiswa dengan tulisan terbaik dari setiap provinsi diundang untuk mengikuti karantina Writingthon Asian Games 2018 yang bertempatkan di Hotel Millenium, Jakarta sejak 15 Agustus hingga 19 Agustus 2018. Writingthon Asian Games 2018 ini memiliki luaran berupa buku mengenai Asian Games 2018 yang disusun secara kolektif oleh para peserta. 

Selain melalui tulisan, para blogger dan pelajar/mahasiswa juga menyemarakkan Asian Games 2018 melalui akun media sosial mereka, dengan demikian baik Asian Games 2018 dan Writingthon Asian Games 2018 dapat menginspirasi setiap orang untuk bangga sebagai bangsa Indonesia. Menjadi harapan besar bagi setiap peserta bahwa tulisan yang disumbangkannya akan menjadi bukti sejarah pesta olahraga terbesar kedua di dunia yang diadakan di Indonesia. Rasa bangga menyambut Asian Games 2018 ini harus terus dipupuk, dan melalui sebuah tulisan begitulah cara blogger dan pelajar/mahasiswa itu menyemarakkan Asian Games 2018. 


Berjuang Seperti Halnya Atlit Asian Games dengan Virtual Run

Perhelatan event olahraga terbesar se asia sebantar lagi akan segera dibuka pada tanggal 18 Agustus 2018 mendatang, banyak sekali evoria dan semangat dari seluruh rakyat indonesia dalam menyambut pesta akbar olahraga se asia ini. Mulai dari kampanye di media digital hingga karya moral kreatif yang dibuat di seluruh penjuru kota di indonesia. Dalam semarak dukung bersama ini banyak kalangan masyarakat menyambut event dengan penuh suka cita, banyak sekali program dari beberapa pihak untuk menyukseskan Asian Games 2018 ini. Dari beberapa event yang yang diselenggarakan yang sangat menarik ialah virtual run. Virtual run adalah sebuah program berlari dengan jarak yang sudah ditentukan oleh pihak panitia kemudian kita berlari dari daerah tempat asal kita dengan menggunakan aplikasi pengukur jarak dan waktu.

Menurut saya program virtual run ini sangat positif sekali membantu mengampanyekan  program dukung bersama kepada seluruh masyarakat daerah tempat tinggal karena selain untuk memberikan dukungan bersama kepada seluruh kontingen indonesia kita juga bisa menebarkan virus berolahraga kepada seluruh masyarakat untuk lebih bisa hidup sehat. Dengan melakukan program Virtual run sebagai bentuk dukung bersama di event asian games kita juga bisa merasakan sensasi berjuang seperti halnya atlet yang akan tanding di event Asian Games.

Virtual run sendiri pun dapat dilakukan dimanapun dan kapan pun sehingga kita bisa menjadwal pola hidup yang lebih sehat sekaligus menjadi motivasi diri kita untuk selalu berolahraga mencapai target yang ditetepakan oleh panitia. Harapanya dengan mengikuti program virtual run ini bisa memompa semangat para atlet yang akan berjibaku dalam merebutkan medali di asian games 2018.


 
 “ Cenderawasih Pucuk dari Ujung Timur “

Menyambut pesta olahraga terbesar asia yang bertempat di Jakarta –palembang tertanggal 18 Agustus 2018  -  02 september 2018,banyak sekali pesiapan- persiapan yang pastinya telah dimulai dari panitia,peserta dan lebih lagi kepada setiap atli-atlit Indonesia,unuk menyemarakan pesta tersebut ada beberapa panitia yang telah membuat Lomba menulis dengan tema yang sudah di siapkan panitia peserta yang terdaftar antara lain Blogger serta writingthon kategori pelajar/Mahasiswa.

Salah satu peserta yang lolos Writingthon kategori pelajar/mahasiswa adalah Mahasiswi yang berasal dari kota study Denpasar-Bali , bernama Natalia Tabuni namun dia adalah Seorang putri dari ujung bumi Cenderawasih pulau di mana sang surya memancarkan cahayanya dengan malu di pagi hari , Bumi Cendarawih Papua.Awal mengikuti Lomba dia sempat berpikir d benaknya ‘dari sekian banyak peserta writingthon apakah akan ada nama saya ?’

 Awal mendengar tema ini ( SAYA BANGGA INDONESIA SEBAGAI TUAN RUMAH ASIAN GAMES ) dia sangat senang karena dia sangat menyukai olahraga khususnya Rugby,Futsall dan tradisional dancing of papuan people  itu semua dilakukannya di selah-selah kesibukan kuliahnya.

Natalia dan beberapa teman-temannya  adalah seorang pemain Rugby Cewe pertama mewakili provinsi bali,di selah selah kesehariannya dia juga sering bermain futsal,dan latihan menari. Tanpa lama berfikir panjang dia memutuskan untuk mengikuti lomba writingthon ,setelah selesai dari satu paragraph ke paragraph lain , dia pun mengirimkan kembali hasilnya ke pada panitia melalui email miliknya.beberapa haripun berlalu , dia mendapat email balasan dari panitia bahawa dirinya telah lolos dalam kategori pelajar/mahasiswa,,dia mengikuti semua persyaratan dari pania untuk mengisi berbagai form untuk mengikuti kegitan beberapa hari di Jakarta,dan tepat pada tanggal 15 august 2018  kemarin dia dan beberapa teman-teman berbeda provinsipun tiba di Jakarta berkat Kominfo dan Bitread.

Ps: kepada mereka yang berkulit hitam dan kerting rambut yang turut ikut ambil bagian dalam pesta olahraga se-Asian , Ciptakan segala permainan  cantikmu agar ada rasa kebanggan tersendiri bagi kami di ujung bumi cenderawasih,agar kelak menjadi cerita bagi anak cucu Masyarakat kami tercinta   Papua.

“HITAM BUKAN KELAM , KERITING BUKAN RUSAK,TAPI HITAM DAN KERITING ADLAAH MARTABATKU” (Mansar Hugo Warami) .


Writingthon, Kolaboraksi Dahsyat Untuk Meledakkan Gaung Asian Games 

Perjalanan Writingthon Asian Games 2018 hampir mendekati titik kulminasi,  gairah untuk menulis tema-tema dengan ¬angle terbaik menjadi motor penggerak terdahsyat bagi semua peserta yang datang dari seluruh penjuru Indonesia.

Event writingthon,  meskipun bukan sebuah ide yang original dari sisi “marathon-nya”, Dari sisi teknis penulisan, proses pengayaan materi yang melibatkan banyak orang dan adanya pressing time tetap saja memberikan atmosfer baru yang akan memperkaya “seni” penulisan bagi para writer  kedepannya. Bisa jadi, tren “writingthon” ini akan menjadi sebuah role model kompetisi menulis paling rame dan heboh di Indonesia bahkan mungkin dunia.

Khusus untuk event  writingthon Asian Games 2018 ini, keseruannya semakin tampak luar biasa karena materi peserta yang berasal dari semua propinsi di Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke semua ada. Keren kan! Dari wilayah barat Indonesia, ada Ammar dari Bangka Belitung, dan Syarif Hidayat dari Ngayogyokarto Hadiningrat, dari Tengah Indonesia ada Kartika Eka dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan dan dari Timur Indonesia ada Talia dari Papua, negeri eksotis yang kaya dengan potensi alam.

Event writingthon Asian Games 2018 memang digagas untuk semakin menggaungkan gelaran pesta  olahraga bangsa-bangsa Asia ke 18  alias Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Jakarta dan Palembang.

Disini di arena writingthon semua ide dan gagasan terbaik anak-anak bangsa dari seluruh penjuru Nusantara untuk dukungbersama Asian Games bisa bertemu dan dikolabarasikan menjadi sebentuk amunisi terbaik yang bisa “meledakkan” gaung Asian Games lebih dahsyat ke segala penjuru dunia!   
Penulis : 
Muhammad Ammar Hidayahtulloh
Sarif Hidayat
Kartika Eka Hendarwanto
Natalia Tabuni

1 komentar: