Bocah mungil tak berdosa
Tubuh mungilnmu tak lagi bergerak
Jantungmu tak juga berdetak
Hanya sesungging senyummu saja yang tersisa,
anakku!
Dentuman bom membabi buta telah meluluhlantakkan
dinding rumahmu!
Mengubur tubuh nungilmu
Didalam pelukan ibumu yang syahidah
Anakku…….!
Air susu ibumu bahkan masih menetes di bibir
mungilmu
Air susu terakhir itu untukmu nak!
Untuk kehidupanmu!
Untuk bekal perjuanganmu
Demi kebangkitan bangsamu
Demi tegaknya\agamamu yang rahmatan lil alamin,
anakku!
Mutassim Shaath….
Apa yang kau rasakan nak…?
Kegetiran hati bangsamu?
Atau kegelian bathinmu melihat keserakahan setan
di bumimu, Palestina?
Mutassim Shaath….anakku!
Janganlah cemas dengan masa depanmu
Karena janji Tuhanmu adalah pasti!
Bangunlah anakku,
Bangkitlah anakku!
Demi Rabb Agung yang selalu menjagamu, menjaga
kita
Dunia akan membuktikan sucinya perjuanganmu
Dunia akan menjadi saksi ikhlasnya pengorbananmu
Demi menjaga kebesaran daulah Tuhanmu,
Rabb yang Maha Agung,
Rabb yang Maha Kekal
Rabb yang Maha Melihat
Rabb yang Maha Mendengar
Subhanallah…….
Maha suci engkau ya Allah
Kumohon……..
Gerakkan lagi tubuh mungilnya
Detakkan lagi jantungnya
Rekahkan kembali senyum manisnya
Biar dunia melihat dengan kesadarannya
Bahwa kuasa-Mu untuk Palestina melebihi apapun dan siapapun
Allahu Akbar
Allahu Akbar
Allahu Akbar
Banjarmasin, 25 Agustus 2014
Saat zionis israel mengangkangi nilai-nilai kemanusiaan, saat pembesar-pembesar bangsa arab sedang terlena dengan buaian dunia....hingga menjadi bisu dan tuli, saat pemimpin dan rakyat Malaysia, Bolivia, Venezuela dan negara amerika latin lainnya begitu "tidak tega" melihat penderitaan saudara-saudaranya di Palestina!
Mutassim Shaath, sebuah catatan "puitis" mengharukan, dari seorang bocah yang Alhamdulillah akhirnya selamat meskipun harus menjadi yatim piatu diusia yang masih balita. Serangan dan gempuran membabi buta kaum zionis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar