Pulau Kalimantan, khususnya Kalimantan
Selatan sejauh ini memang belum dikenal luas sebagai penyedia destinasi
wisata yang mumpuni bagi masyarakat Indonesia dan dunia. Meskipun
sebenarnya, semua destinasi wisata yang terdapat di Pulau Kalimantan
sejatinya sangat layak untuk bisa berkembang dan dikembangkan menjadi
destinasi wisata berkelas, karena mempunyai karakter khas Pulau
Kalimantan yang rata-rata bersifat endemic dan specific, dimana
destinasi wisata didalamnya bersifat ekslusif yang tidak akan bisa
ditemui di daerah manapun di belahan bumi nusantara bahkan dunia.
Di
Kalimantan Selatan, ada Banjarmasin Kota 1000 Sungai, Pasar
Terapung alami Muara Kuin dan Lok Baintan, Kerbau rawa, Bamboo Rafting
Khas Suku Dayak Meratus, Alat musik Panting, Berbagai spesies Anggrek
alam endemik Pegunungan Meratus, Kain Sasirangan, Kuliner Soto Banjar,
Katupat Kandangan, Kerupuk Amplang Kuku Macan dsb, tapi
sayang semua potensi berkelas wahid tersebut, masih belum bisa menarik
perhatian pemerintah pusat untuk ikut serta membangun dan mengembangkan
potensi besar pariwisata Pulau Kalimantan, khususnya Kalimantan Selatan
yang lebih baik lagi. Maka tidak heran, jika akhirnya pertumbuhan
pariwisata di Pulau Kalimantan cenderung stagnan dan berjalan di tempat.
Memang, situasi dan kondisi ini tidak serta merta mengahancurkan asa
pariwisata di bumi Kalimantan. Kerasnya tempaan persaingan dunia
pariwisata ternyata justru melahirkan ide-ide kreatif dan semangat untuk
berkembang dari local hero yang terpancing provokasi dari otak
kanan untuk terus mempertahankan bahkan mengembangkan pariwisata
Kalimantan Selatan bermodalkan ide dan kreatifitas masing-masing, salah
satunya adalah Selamat Budianto.
Pemuda asli kelahiran, Kota Banjarmasin
8 Mei 1976 ini adalah salah satu pelopor penggerak ekonomi dan
pariwisata Kota Banjarmasin dan Kalimantan Selatan melalui produk UMKM
yang dirintisnya dari nol. Berawal dari hobinya mengoleksi berbagai
pernik oleh-oleh dari berbagai daerah yang dimulai sejak kuliah di
Diploma III Pariwisata, Jurusan Usaha perjalanan wisata, Universitas
Merdeka Malang, akhirnya Budi Banjar panggilan akrab Selamat Budianto, terus
bergulat dengan ide dan imajinasinya untuk ikut serta menggerakkan
pariwisata Kota Banjarmasin dan Kalimantan Selatan melalui produk
souvenir khas Banjarmasin/Kalimantan Selatan yang saat itu belum
mempunyai ciri dan kekhasan.
Dengan tekad bulat plus sedikit
nekat! Pada tahun 2010, dengan modal awal sekitar 5juta akhirnya muncul
ide cemerlang untuk memulai usaha souvenir yang diberinya label b-banjar singkatan dari namanya budi banjar. Diawali dengan memproduksi “Sandal Khas Banjar”, yaitu
serupa sandal jepit khas Banjarmasin yang menampilkan semua identitas
Suku Banjar, seperti Bahasa Banjar, Ornamen Banjar, Kain Sasirangan,
gambar Bekantan si monyet Belanda, arsitektur rumah adat Banjar, Pasar
Terapung dsb. Memilih sandal jepit sebagai titik awal untuk memulai
usaha souvenir khas Banjar bukan tanpa alasan. Sandal khas yang identik
dengan daerah masih sedikit pemainnya, hanya ada di Bali dan Jogjakarta,
dua Kota tujuan pariwisata paling ramai di Indonesia. Jadi peluang
pasarnya masih terbuka lebar di daerah seperti Banjarmasin. Apalagi
menurut kebiasaan, sandal jepit yang luwes, simpel dan relatif cocok
dipakai kemana saja sering terlupakan dalam daftar bawaan kalau mau
bepergian! Mantap juga idenya……
Gayung bersambut, permintaan pasar
ternyata melebihi ekspektasi awalnya. Produksi 1000 pasang sebulan
ternyata ludes terus di pasar, bahkan permintaan merembet ke produk yang
lain seperti kaos, topi, tas, dan produk kreatif lainnya. Tidak mau
setengah-setengah, akhirnya Selamat Budianto benar-benar serius ingin mengelola usaha yang berasal dari hobbi ini. Sebagai bukti keseriusannya, Selamat Budianto akhirnya membuka gerai souvenir b-banjar di Jalan A. Yani Km. 4,5. Jalan protokol penghubung 5 propinsi di Kalimantan. Tidak hanya memproduksi dan menjual sandal saja, Selamat Budianto melengkapi
gerainya dengan berbagai souvenir khas Banjarmasin dan Kalimantan
Selatan, seperti kaos, tas, dompet, topi, slayer, kain sasirangan khas
Banjar, berbagai miniatur rumah Banjar, bahkan berbagai souvenir khas
suku Dayak semuanya lengkap tersedia.
Untuk memperkenalkan sekaligus mempromosikan usaha pendukung “pariwisatanya”, Selamat Budianto juga membuatkan situsonline yang bisa diakses dari belahan dunia manapun. Selain itu, Selamat Budianto
juga mulai membangun komunikasi intensif dengan berbagai organisasi,
lembaga dan institusi pemerintahan yang bergerak di bidang Pariwisata di
Banjarmasin dan Kalimantan Selatan, termasuk dengan rekan-rekannya di
perusahaan perjalanan wisata/travel. Hasilnya, berbagai pameran
pariwisata mulai tingkat lokal, regional, nasional bahkan internasional
sering diikutinya untuk memperkenalkan berbagai produk souvenir khas
Banjarmasin dan Kalimantan Selatan hasil produksinya.
Perjuangan Selamat Budianto, selama
5 tahun berjibaku dengan produk souvenir khas Banjarmasin dan
Kalimantan Selatan, dari waktu ke waktu terus memberikan hasil positif.
Salah satunya ditandai dengan munculnya banyak pesaing yang juga
memproduksi berbagai souvenir khas Banjarmasin/Kalimantan Selatan dengan
nama dan bentuk yang semakin beragam dan bervariasi. Melihat ini semua,
sebagai inspirator sekaligus inisiator bagi tumbuh kembangnya UKM
pendukung kepariwisataan di Banjarmasin dan Kalimantan Selatan, tidak
membuat Selamat Budianto risau dan galau menatap masa
depan usahanya yang mulai banyak pesaing, tapi justru membuatnya bangga!
Karena usaha dan upayanya menggerakkan ekonomi sekaligus memberdayakan
elemen pariwisata di Banjarmasin dan Kalimantan Selatan mulai
mendapatkan titik terang dan kemajuan yang signifikan. Puncaknya! Ketika
gerai usaha b-banjar diakui dan masuk dalam direktori 500 UKM WOW Indonesia 2015 dalam ajang Marketeers Festivalyang digagas oleh Founder and CEO Martplus, Hermawan Kartajaya.
Di awal tahun 2016, Selamat Budianto sudah mempunyai rancangan paten untuk memperkuat pasar produk b-banjar agar tetap bisa menjadi market leader. Selain terus mengeksplorasi kekayaan dan keunikan Kota Banjarmasin dan Kalimantan Selatan guna menambah item
produk termasuk desainnya, jalur distribusi dan marketing juga tidak
luput dari perhatiannya. Salah satu ide kreatif cemerlangnya adalah
mendirikan outlet gerai yang lebih luas dan lengkap bertajuk KPK singkatan dari Kaos Pariwisata Kalimantan b-banjar dan membuat mobile outlet b-banjar dengan memanfaatkan mobil minibus yang didesain khusus menjadi toko berjalan. Mantaaaap!
artikel ini pertama kali di posting di Indonesiana (TEMPO.COM)
artikel ini pertama kali di posting di Indonesiana (TEMPO.COM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar