Senin, 15 Februari 2016

Penggerak UMKM & Pariwisata Banjarmasin, Kalimantan Selatan



Pulau Kalimantan, khususnya Kalimantan Selatan sejauh ini memang belum dikenal luas sebagai penyedia destinasi wisata yang mumpuni bagi masyarakat Indonesia dan dunia. Meskipun sebenarnya, semua destinasi wisata yang terdapat di Pulau Kalimantan sejatinya sangat layak untuk bisa berkembang dan dikembangkan menjadi destinasi wisata berkelas, karena mempunyai karakter khas Pulau Kalimantan yang rata-rata bersifat endemic dan specific, dimana destinasi wisata didalamnya bersifat ekslusif yang tidak akan bisa ditemui di daerah manapun di belahan bumi nusantara bahkan dunia. 

Di Kalimantan Selatan, ada Banjarmasin Kota 1000 Sungai, Pasar Terapung alami Muara Kuin dan Lok Baintan, Kerbau rawa, Bamboo Rafting Khas Suku Dayak Meratus, Alat musik Panting, Berbagai spesies Anggrek alam endemik Pegunungan Meratus, Kain Sasirangan, Kuliner Soto Banjar, Katupat Kandangan, Kerupuk Amplang Kuku Macan dsb, tapi sayang semua potensi berkelas wahid tersebut, masih belum bisa menarik perhatian pemerintah pusat untuk ikut serta membangun dan mengembangkan potensi besar pariwisata Pulau Kalimantan, khususnya Kalimantan Selatan yang lebih baik lagi. Maka tidak heran, jika akhirnya pertumbuhan pariwisata di Pulau Kalimantan cenderung stagnan dan berjalan di tempat. Memang, situasi dan kondisi ini tidak serta merta mengahancurkan asa pariwisata di bumi Kalimantan. Kerasnya tempaan persaingan dunia pariwisata ternyata justru melahirkan ide-ide kreatif dan semangat untuk berkembang dari local hero yang terpancing provokasi dari otak kanan untuk terus mempertahankan bahkan mengembangkan pariwisata Kalimantan Selatan bermodalkan ide dan kreatifitas masing-masing, salah satunya adalah Selamat Budianto.




Pemuda asli kelahiran, Kota Banjarmasin  8 Mei 1976 ini adalah salah satu pelopor penggerak ekonomi dan pariwisata Kota Banjarmasin dan Kalimantan Selatan melalui produk UMKM yang dirintisnya dari nol. Berawal dari hobinya mengoleksi berbagai pernik oleh-oleh dari berbagai daerah yang dimulai sejak kuliah di Diploma III Pariwisata, Jurusan Usaha perjalanan wisata, Universitas Merdeka Malang, akhirnya Budi Banjar panggilan akrab  Selamat Budianto, terus bergulat dengan ide dan imajinasinya untuk ikut serta menggerakkan pariwisata Kota Banjarmasin dan Kalimantan Selatan melalui produk souvenir khas Banjarmasin/Kalimantan Selatan yang saat itu belum mempunyai ciri dan kekhasan.


Dengan tekad bulat plus sedikit nekat! Pada tahun 2010, dengan modal awal sekitar 5juta akhirnya muncul ide cemerlang untuk memulai usaha souvenir yang diberinya label b-banjar singkatan dari namanya budi banjar. Diawali dengan memproduksi “Sandal Khas Banjar”, yaitu serupa sandal jepit khas Banjarmasin yang menampilkan semua identitas Suku Banjar, seperti Bahasa Banjar, Ornamen Banjar, Kain Sasirangan, gambar Bekantan si monyet Belanda, arsitektur rumah adat Banjar, Pasar Terapung dsb. Memilih sandal jepit sebagai titik awal untuk memulai usaha souvenir khas Banjar bukan tanpa alasan. Sandal khas yang identik dengan daerah masih sedikit pemainnya, hanya ada di Bali dan Jogjakarta, dua Kota tujuan pariwisata paling ramai di Indonesia. Jadi peluang pasarnya masih terbuka lebar di daerah seperti Banjarmasin. Apalagi menurut kebiasaan, sandal jepit yang luwes, simpel dan relatif cocok dipakai kemana saja sering terlupakan dalam daftar bawaan kalau mau bepergian! Mantap juga idenya……



Gayung bersambut, permintaan pasar ternyata melebihi ekspektasi awalnya. Produksi 1000 pasang sebulan ternyata ludes terus di pasar, bahkan permintaan merembet ke produk yang lain seperti kaos, topi, tas, dan produk kreatif lainnya. Tidak mau setengah-setengah, akhirnya Selamat Budianto benar-benar serius ingin mengelola usaha yang berasal dari hobbi ini. Sebagai bukti keseriusannya, Selamat Budianto akhirnya membuka gerai souvenir b-banjar di Jalan A. Yani Km. 4,5. Jalan protokol penghubung 5 propinsi di Kalimantan. Tidak hanya memproduksi dan menjual sandal saja, Selamat Budianto melengkapi  gerainya dengan berbagai souvenir khas Banjarmasin dan Kalimantan Selatan, seperti kaos, tas, dompet, topi, slayer, kain sasirangan khas Banjar, berbagai miniatur rumah Banjar, bahkan berbagai souvenir khas suku Dayak semuanya lengkap tersedia.


Untuk memperkenalkan sekaligus mempromosikan usaha pendukung “pariwisatanya”, Selamat Budianto juga membuatkan situsonline  yang bisa diakses dari belahan dunia manapun. Selain itu, Selamat Budianto juga mulai membangun komunikasi intensif dengan berbagai organisasi, lembaga dan institusi pemerintahan yang bergerak di bidang Pariwisata di Banjarmasin dan Kalimantan Selatan, termasuk dengan rekan-rekannya di perusahaan perjalanan wisata/travel. Hasilnya, berbagai pameran pariwisata mulai tingkat lokal, regional, nasional bahkan internasional sering diikutinya untuk memperkenalkan berbagai produk souvenir khas Banjarmasin dan Kalimantan Selatan hasil produksinya.




Perjuangan Selamat Budianto, selama 5 tahun berjibaku dengan produk souvenir khas Banjarmasin dan Kalimantan Selatan, dari waktu ke waktu terus memberikan hasil positif. Salah satunya ditandai dengan munculnya banyak pesaing yang juga memproduksi berbagai souvenir khas Banjarmasin/Kalimantan Selatan dengan nama dan bentuk yang semakin beragam dan bervariasi. Melihat ini semua, sebagai inspirator sekaligus inisiator bagi tumbuh kembangnya UKM pendukung kepariwisataan di Banjarmasin dan Kalimantan Selatan, tidak membuat Selamat Budianto risau dan galau menatap masa depan usahanya yang mulai banyak pesaing, tapi justru membuatnya bangga! Karena usaha dan upayanya menggerakkan ekonomi sekaligus memberdayakan elemen pariwisata di Banjarmasin dan Kalimantan Selatan mulai mendapatkan titik terang dan kemajuan yang signifikan. Puncaknya! Ketika gerai usaha b-banjar diakui dan masuk dalam direktori 500 UKM WOW Indonesia 2015 dalam ajang Marketeers Festivalyang digagas oleh Founder and CEO Martplus, Hermawan Kartajaya.



Di awal tahun 2016, Selamat Budianto sudah mempunyai rancangan paten untuk memperkuat pasar produk b-banjar agar tetap bisa menjadi market leader. Selain terus mengeksplorasi kekayaan dan keunikan Kota Banjarmasin dan Kalimantan Selatan guna menambah item produk termasuk desainnya, jalur distribusi dan marketing juga tidak luput dari perhatiannya.  Salah satu ide kreatif cemerlangnya adalah mendirikan outlet gerai yang lebih luas dan lengkap bertajuk KPK singkatan dari Kaos Pariwisata Kalimantan  b-banjar dan  membuat mobile outlet b-banjar dengan memanfaatkan mobil minibus yang didesain khusus menjadi toko berjalan. Mantaaaap! 


artikel ini pertama kali di posting di Indonesiana (TEMPO.COM)  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar