(Sumber Gambar : Facebook Pribadi)
Manusia Sebagai makhluk Individu dan Sosial
Pada dasarnya manusia adalah makhluk individual,
dimana masing-masing manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan ciri (fisik) dan pribadi (kejiwaan/psikologis)
yang berbeda satu sama lain. Tidak ada satupun manusia di muka bumi ini
yang diciptakan Allah SWT dalam keadaan
sama persis. Masing-masing pasti mempunyai ciri atau tanda fisik, sifat,
perilaku, pola pikir yang khas sebagai pembeda satu sama lainnya.
Dalam perjalanannya, manusia akan bertemu dengan
berbagai keperluan dan kepentingan. Keperluan untuk memenuhi kebutuhan dasar
(primer) yaitu sandang, pangan dan papan. Kebutuhan untuk hidup sehat,
kendaraan, hiburan, informasi , komunikasi dll (sekunder). Makanan enak, rumah
mewah, pakaian bermerk dll (tersier). Memang, contoh klasifikasi kebutuhan
manusia tidaklah absolut, artinya bisa saja bagi si-A internet adalah barang
mewah, karena si-A tidak memerlukan sama sekali jaringan internet untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Tapi bagi si-B internet bisa jadi merupakan
kebutuhan primer, karena si-B pekerjaanya adalah seorang wartawan yang harus
selalu mengirimkan berita up to date
ke redaksi tempat si B bekerja.
Itulah salah satu bukti manusia sebagai makhluk Individu. Masing-masing
mempunyai ciri, keperluan dan kepentingan yang berbeda-beda.
(Sumber Gambar : Facebook Pribadi)
Sebagai makhluk individu yang mempunyai berbagai
keperluan dan kepentingan, tentu manusia tidak bisa memenuhi sendiri semua
keperluan dan kepentingannya. Sebagai contoh, tentu sangat sulit bagi si-A yang
berprofesi sebagai karyawan di sebuah pabrik harus menanam padi dan merawatnya
sampai panen untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, begitu pula hampir
tidak mungkin kalau si-B harus menangkap ikan di laut sendiri ketika dia perlu
ikan untuk lauk pauk teman makan sehari-hari. Untuk itulah, ketika manusia
berdiri sebagai makhluk individu saat itu juga manusia juga berposisi sebagai
makhluk sosial, yaitu makhluk yang memerlukan makhluk lain (manusia) sebagai
pelengkap untuk memenuhi semua keperluan dan kepentingan bagi kelangsungan
hidupnya.
Jadi, memang sudah menjadi kodratnya seorang manusia
yang hidup di dunia memerlukan manusia lain untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Tidak akan pernah ada seorang manusiapun bisa hidup normal tanpa ada
peran serta campur tangan manusia lain di sekitarnya. Inilah yang dimaksud
bahwa manusia juga dikodratkan sebagai makhluk sosial.
(Sumber Gambar : Facebook pribadi)
Membentuk Harmoni dalam inovasi, Mass Market
Online!
Dalam kehidupan sehari-hari manusia sekarang dengan berbagai
kebutuhan hidup sehari-hari yang semakin kompleks, kehadiran mass market
adalah solusi yang paling praktis (efektif dan efisien) untuk memenuhi sebagian
atau bahkan semua kebutuhan hidup sehari-hari. Bahkan bisa jadi, proses
kehidupan kita tidak akan berjalan normal kalau tidak connect sama mass
market! Sehebat, sekaya dan sekuat apapun kita! Nggak percaya…?
Antara kita dengan mass market itu, kalau kita kembalikan pada teori konsepsi
fungsi manusia sebagai makhluk individual dan makhluk sosial seperti penjelasan
diatas, posisinya adalah take and give atau riilnya saling memberi dan
menerima. Inilah yang namanya Harmoni dalam kehidupan, yang tebentuk karena
kita dan mass market sama-sama
perlu dan ingin memenuhi kebutuhan masing-masing sehingga akhirnya tercipta apa
yang kita sebut dengan simbiosis mutualisma. Jadi, kita pasti akan
kesulitan hidup di jaman sekarang kalau tidak ada mass market, begitu juga
sebaliknya.
Memang, seiring dengan perkembangan dan revolusi
teknologi informasi, khususnya internet yang begitu dahsyat telah melahirkan
berbagai aplikasi komunikasi canggih yang telah berhasil melipat ruang dan
waktu menjadi sedemikian efektif dan efisien, memberikan pilihan alternatif
media transaksi baru secara online! Tapi, tetap saja kehadiran berbagai
aplikasi berbasis inernet itu masih mempunyai banyak keterbatasan, sehingga belum
bisa menggantikan posisi mass market sebagai supplier berbagai
kebutuhan kita sehari-hari. Selain itu, Mass market dinilai mempunyai
lebih banyak kelebihan, lebih dekat, relatif lebih murah dan satu lagi yang
biasanya membuat pelanggan tidak bisa kelain hati, yaitu adanya emotional
taste didalamnya.
Tapi inilah hebatnya orang Indonesia. Kreatifitas mereka dalam keterbatasan tidak ada yang
bisa menandingi! Ini dia contohnya :
Sebagaian besar mass market termasuk tukang
sayur, tukang susu segar, loper Koran, tukang jahit, tukang cukur, tukang jahit
sepatu di daerah saya di Banjarmasin, Kalimantan Selatan rata-rata sudah
memodifikasi pola layanannya konvensional yang biasanya duduk manis menunggu
pembeli datang dengan sistem “jemput bola” dan hebatnya lagi sebagian besar
proses komunikasi tidak lagi face to face tapi sudah menggunakan
berbagai aplikasi telekomunikasi seperti SMS, WA, BBM, Line, atau Messenger dan
bagi langganan senior proses transaksi bisa via transfer. Sebuah inovasi
yang efektif dan efisien ….
Jadi saya sebagai konsumen ketika membutuhkan apa saja
tinggal kirim pesan atau telephon langsung ke Warung Pak Haji atau tukang apa
saja yang saya perlukan yang rata-rata sudang menjadi langganan saya! Termasuk
juga untuk pembayaran berbagai tagihan bulanan seperti PLN, PDAM dan TELKOM, saya
lebih memilih ke PPOB atau Payment Point Online Bank yang dikelola oleh
tetangga saya satu komplek yang membuka usaha toko alat tulis dan Biro
Perjalanan/Travel secara online.
Tentang BTPN dan Komitmen untuk Kemajuan Mass Market di
Indonesia
Berbicara mengenai BTPN dan mass market bagi
saya pribadi bukan hal baru. Kebetulan, selain sebagai bagian dari masyarakat
konsumen. Saya juga bagian dari mass market itu sendiri. Saya mempunyai
beberapa jenis usaha yang kebetulan pernah bekerja sama dengan BTPN dalam
pengembangannya dan yang paling menarik, selama bekerja sama dengan BTPN kita
sering diundang dalam berbagai pelatihan yang berkaitan dengan upaya
peningkatan usaha. Mulai masalah manajemen keuangan, produktifitas, marketing
bahkan produk yang kita buat juga dibantu dalam proses pelabelan dan
pemasarannya denagn cara dibuatkan semacam katalog produk Mitra binaan. Jadi
untuk masalah komitmen BTPN terhadap Mass Market saya kira sudah
terbukti di lapangan.
Sekarang, bentuk komitmen BTPN terlihat semakin
inovatif. Terutama fitur Tabungan BTPN Sinaya dan program inovatif dan inspiratif bertajuk Sahabat Daya, yang memberikan ruang apresiatif kepada semua pemangku kepentingan untuk ikut serta berperan dalam upaya pemberdayaan mass market dan pelaku usaha umum lainnya. Bahkan untuk mempermudah simulasi optimalisasi menejemen keuangan kita, BTPN juga menhadirkan laman khusus berbasis
internet yang sangat bermanfaat bagi siapa saja termasuk mass market yang
ingin lebih memantapkan pengelolaan manajemen
usahanya, terutama dalam hal saving atau tabungan, yang bisa diakses dengan klik tautan berikut “Menabung untuk Memberdayakan” atau ketik alamat berikut http://menabunguntukmemberdayakan.com/ di browser internet anda.
Berikut gambaran tutorial singkatnya,
1. Buka
laman situs http://menabunguntukmemberdayakan.com/ , maka akan muncul tampilan
seperti gambar berikut, lalu klik menu simulasi.
2. Selanjutnya akan muncul tampilan menu
seperti gambar 2. pilih salah satu cara untuk masuk pada menu. Bagi yang
empunyai account Facebook bisa
klik pilihan warna biru. Sedangkan yang
ingin manual bisa klik yang warna orange.
3. Misalkan pilih yang manual, maka
selanjutnya harus mengisi data yang diperlukan, yaitu nama, alamat email dan
bidangyang ingin kita kembangkan, misalkan culinary atau kuliner. Setelah selesai langsung klik pada kotak warna orange untuk login.
4. Selanjutnya akan muncul tampilan menu
seperti tampilan di gambar dibawah. Disini kita bisa memilih besaran uang dan jangka tabungan yang akan disimulasikan. Misalkan ingin menabung 2,5 juta perbulan untuk jangka 5 tahun. Setelah itu langsung klik pada kotak orange bertuliskan LIHAT HASIL SIMULASI! ....eng ing eng... maka dana yang akan terhimpun akan langsung muncul, yaitu senilai Rp.170.885.649,- wooooow!
Ayo apalagi yang ditunggu? Mari menumbuhkan rasa peduli, menjadi bagian dari solusi pemberdayaan lingkungan sekitar kita! Mari tumbuhkan diri, tumbuhkan sesama dan jadikan hidup #LebihBerarti!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar