Kota Sangatta, Kutai Timur
LINK INTERNET NYAWA KEDUA SEMUA RISERS-KOMPASIANERS
Selamat pagi, Sangatta!
Itulah sapaan salam hangat penuh semangat dari para risers ketika
mentari pagi mulai memendarkan cahaya kuning emasnya di timur langit
Kota Sangatta, kota kecamatan penghasil batubara terbesar di Kabupaten
Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Semalam
di Sangatta merupakan kenangan luar biasa yang tidak akan pernah
terlupakan. Sedih, suka dan bahagia semua berbaur dalam kebersamaan
sebagai risers dalam Datsun Risers Expedition, Sedih karena koneksi internet yang "aneh", lha kok aneh? Memang aneh, sangat aneh malah! Disaat semua risers yang otomatis juga Kompasianer (kecuali trio risers cewek Maya, Devi, Achi) memerlukan koneksi internet untuk meng-upload reportase masing-masing ke akun Kompasiana ternyata harus rela mengelus dada. Koneksi internet via wifi yang disediakan oleh pihak hotel tempat para risers menginap
ternyata distribusinya tidak merata, memang ada sebagian yang bisa
mendapatkan akses meskipun tidak terlalu lancar, tapi sebagian besar Kompasianer justeru tidak
bisa mengakses layanan gratis tersebut. Celakanya, layanan internet
broadband dari beberapa provider seluler statusnya setali tiga uang alias sama saja tidak bisa diakses. Padahal, para risers semuanya dituntut untuk mengirimkan reportase harian kegiatan Datsun Risers Expedition kualitas terbaik pada hari yang sama alias real time! Waduuuuuh!
Memang semangat para risers-Kompasianer untuk
setor reportase tidak juga mengendor meskipun situasi dan kondisi di
lapangan sangat tidak mendukung. Bahkan beberapa diantaranya sampai rela
tidak tidur semalaman demi berjaga kemungkinan munculnya link internet. Tapi sayang, keberuntungan sepertinya belum berpihak kepada sebagian besar para risers-Kompasianer, sampai pagi menjelang ternyata yang ditunggu-tunggu tidak juga datang. Sayang memang, niat para risers-Kompasianer memberikan informasi up to date seputar kegiatan Datsun Risers Expedition jadi "gatal" alias gagal total.
Bagi para Kompasianer internet
merupakan nyawa kedua yang tidak bisa ditinggal atau tertinggal, karena
setiap saat pasti sangat dibutuhkan. Seperti halnya saat ini, dalam Datsun Risers Expedition link internet sangat-sangat dibutuhkan oleh para risers. Setelah
seharian melakukan perjalanan panjang dari satu titik daerah menuju
daerah yang lain sesuai dengan rute yang telah ditentukan malam adalah
saat yang paling ditunggu untuk melepaskan energi di otak yang
telah merekam semua catatan perjalanan yang telah dilakukan. Jadi memang
sayang beribu sayang kalau link internet akhirnya justeru
memasung energi dalam otak yang seharusnya bisa dikonversi menjadi
sebuah catatan perjalanan dalam bentuk tulisan yang bisa dinikmati oleh
banyak orang.
Kenyataan "internet" ini, sebenarnya sebuah pembuktian tidak sengaja yang dilakukan oleh para risers. Inilah wajah Kalimantan dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Para risers yang
berasal dari beberapa daerah berbeda, bisa melihat sendiri bagaimana
isi pedalaman Kalimantan yang sebenarnya. Bagaimana fasilitas dan
infrastruktur di daerah, bagaimana fasilitas umum di daerah?
366 KM, SENSASI MENANTANG DIBALIK KEMUDI
But show must go on! Para risers-kompasianers
pagi hari ini Selasa, 12 Januari 2016 tetap harus melanjutkan jadwal
perjalanan selanjutnya, yaitu Kota Sangatta-Tanjung Redeb ibu kota
Kabupaten Kutai Timur.
Sesuai kesepakatan tim, pagi ini saya yang akan memulai start di
belakang kemudi. Setelah sarapan pagi di Q Hotel dan dilanjutkan
dengan olahraga ringan sebagai pemanasan, sesi persiapan dilanjutkan
dengan beberapa koordinasi teknis terkait kesiapan semua risers dan
official untuk melajutkan perjalanan selanjutnya, Kota Sangatta-Tanjung
Redeb yang menempuh jarak sekitar 366km dengan waktu tempuh sekitar
8 jam perjalanan.
Angka meter start Q Hotel, Kota Sangatta
Angka meter finish di Rumah adat Dayak Miau Baru
Bismillah,
setelah berdoa bersama akhirnya kami tim #JagawRisers yang berada pada
mobil 4 dan semua peserta Datsun Risers Expedition Kalimantan,
berangkat menuju Kota Tanjung Redeb, Kutai Timur. Jam tangan saya
menunjukkan tepat pukul 07.30 WITA ketika start dimulai, sedangkan
catatan kilometer pada speedometer mobil kami menunjukkan angka 8327
dengan kondisi bahan bakar full. Seperti sehari sebelumnya, tim kami
selalu mencatat data-data tersebut guna mengetahui total jarak tempuh
yang kami tuntaskan plus tingkat konsumsi bahan bakar mobil tunggangan kami Datsun Go+ Panca. Keluar dari, area parkir Q Hotel Kota Sangatta, semua risers dan tim official lansung melaju teratur sesuai urutan angka mobil. Sekitar 15 menit pertama, para risers
masih menjelajahi area Kota Sangatta yang pagi itu terlihat sudah mulai
menggeliat aktifitas warganya. Sebagai kota kecamatan, Kota Sangatta
memang tidak terlalu padat dan sibuk layaknya Kota Samarinda yang
kemarin telah kita lalui.
Beberapa saat berlalu, perjalanan risers
mulai memasuki daerah tidak berpenghuni yang terlihat didominasi oleh
lahan kosong pertambangan batubara baik yang masih aktif mapun yang
sudah tidak aktif. Dari papan nama yang bertebaran di beberapa titik,
area pertambangan yang terlihat masih aktif tersebut adalah milik salah
satu perusahaan tambang batubara nasional yang namanya tentu sudah tidak
asing di telinga, yaitu KPC (Kaltim Prima Coal) milik
salah satu pengusaha nasional. Sedang yang tidak aktif lagi, terlihat
tidak terurus dan terbengkalai tidak jelas siapa pemiliknya.
Papan nama KPC
Jalanan
yang kami lalui semakin menyempit dan terdapat beberapa ruas yang
aspalnya terkoyak, sehingga perlu ekstra hati-hati untuk melintasinya.
Semakin jauh dari Kota Sangatta, jalan yang kami lalui semakin
menantang, selain kerusakan jalan yang semakin meluas dan menyebar,
kontur geografis wilayah Sangatta-Tanjung Redeb yang berbukit-bukit
dengan hutan lindung di sekelilingnya menyebabkan sepanjang jalan yang
kami lalui layaknya mengendarai roller coaster di tengah hutan.
Alam Kalimantan
Bergelombang, tanjakan, turunan dengan tingkat kecuraman sedang, luar biasa, sampai yang super ekstrem plus kelokan
dengan variasi tikungan biasa sampai hampir berputar 180 derajat dengan
lengkung putar yang relatif sempit, belum lagi di sebelah kiri atau
kanan sebagian besar adalah jurang-jurang menganga dengan kedalaman
sampai puluhan meter yang tidak jarang terkombinasi dengan badan jalan
yang tinggal 1/3-nya saja, karena longsor. Wooooooooe! Sereeeeeem!
Tapi memang inilah yang harus kami lalui, alam liar Kalimantan yang
masih perawan dan sangat menantang bagi para petualang seperti kami
semua para risers.
Tim #Jagaw Risers
CSR DATSUN DI DESA ADAT DAYAK MIAU BARU
Angka speedometer kami saat itu menunjukkan angka 8517,
artinya kami sudah melakukan perjalanan sejauh 190 km dari titik Q
Hotel, Kota Sangatta yang kami tempuh selama 6,5 jam perjalanan, ketika
semua risers Datsun Risers Expedition diajak
oleh official untuk berbagi CSR kepada anak-anak usia sekolah suku dayak
di desa Miau Baru, Kecamatan Kombeng, Kabupaten Kutai Timur. Desa yang
selama ini lebih dikenal sebagai salah satu destinasi wisata budaya
ini, memang luar biasa. Selain masih menjaga tradisi adat dayak dengan
baik, dibuktikan dengan masih terjaganya lamin atau rumah panjang sebagai simbol adat yang terus difungsikan, dipertahankan dan dilestarikan sampai detik ini.
Selain
itu, desa ini bisa dijadikan contoh riil dari hidupnya budaya toleransi
yang begitu luar biasa. Masyarakat dayak di desa ini bisa hidup
berdampingan dengan para pendatang yang datang dan menetap didesa mereka
yang tentunya mempunyai latar belakang suku, agama, ras dan golongan
yang berbeda-beda dengan aman dan damai. Dalam acara CSR yang berdurasi
sekitar 1 jam tersebut, acara dikemas sangat kreatif. Para risers
dilibatkan secara langsung untuk menunjukkan kreatifitas kelompok
masing-masing dalam memberikan influence berbagai pengetahuan
dan keilmuan baru yang relevan dan bermanfaat bagi adik-adik dari SDN
Miau Baru. Kami dari tim #JagawRisers, mengusung tema indahnya berbagi
yang dikemas dalam bentuk dongeng dan game seru. Rangkaian acara CSR datsun diakhiri dengan makan bersama dan dilanjutkan dengan sesi eksplorasi rumah adat dayak miau baru dengan foto dan video.
ROLLER COASTER DI TENGAH HUTAN KALIMANTAN
Setelah
semua rangkaian acara CSR Datsun berakhir, kami risers dan semua
rombongan berpamitan kepada tetua adat setempat untuk melanjutkan
peejalanan kami menuju Tanjung Redeb dengan estimasi perjalanan sekitar
5jam perjalanan. Tidak seperti perjalanan Kota Sangatta-Desa Miau Baru
yang kiri kanan kami sepanjang perjalanan didominasi lahan tambang yang
gersang dan vegetasi kebun sawit, peejalanan dari Desa adat Dayak Miau
Baru menuju Tanjung Redeb, yang berjarak sekitar 170km lebih didominasi
oleh hijaunya hutan hujan tropis Kalimantan yang masih perawan dengan
pohon-pohon tinggi dengan kerapatan yang masih terjaga dengan baik.
Meskipun kontur jalanan yang kami lalui masih sama seperti roller coaster tapi
setidaknya pemandangan hijau disekitar kami bisa membuat segar mata dan
paru-paru kami, sehingga mengurangi rasa jenuh dan lelah kami para risers setelah menempuh perjalanan jauh.
Setelah melanjutkan perjalanan sekitar 3jam, semua rombongan Datsun Risers Expedition akhirnya
memutuskan singgah sebentar di Kantor Kecamatan Kelay untuk sholat dan
istirahat sekitar 30 menit, kebetulan di sini terdapat sebuah Masjid dan
halaman Kantor Kecamatan Jelai Kabupaten Berau yang luas bisa menampung
semua mobil rombongan Datsun Risers Expedition. Sampai disini angka speedometer mobil kami 8599, artinya
jarak antara Desa Adat Dayak, Miau Baru dengan Kantor Kecamatan Kelay
Kabupaten Berau adalah sejauh 82 km dan kami tempuh selama 3 jam
perjalanan.
Para risers foto bersama di depan Kantor kecamatan Kelay, Kab. Berau
Setelah melaksanakan kewajiban Shalat Dhuhur dan Ashar yang di gabung (jamak qashar) sekaligus
berdoa dengan meminta keselamatan dan kemudahan dalam perjalanan kepada
yang Maha Kuasa, perjalanan menuju Tanjung Redeb Kita lanjutkan dengan
hati dan pikiran yang lebih lapang dan fresh. Medan yang kami
lalui masih relatif sama. Kiri kanan kami masih berupa jurang-jurang
menganga yang dibalut oleh hijaunya dedaunan hutan hujan tropis
Kalimantan yang maaih perawan, hanya saja kami mulai bertemu dengan
peradaban manusia, berupa beberapa rumah dan perkampungan penduduk
walaupun masih relatif jarang dan sedikit.
KETANGGUHAN MESIN DATSUN MENGANTARKAN PARA RISERS SAMPAI TUJUAN
Ditengah
perjalanan mendekati Maghrib, kami para risers dikejutkan oleh berita
salah satu mobil official yang memang mengawal kami dari jauh di
belakang kehabisan bahan bakar ditengah hutan. Memang sepanjang
perjalanan kami sama sekali tidak menemukan SPBU, untung mobil Datsun
yang kami tunggangi irit jadi tidak perlu risau meskipun sepanjang jalan
tidak ada SPBU. Selain itu ketahanan dan ketangguhan mesin Datsun Go + Panca tidak
perlu diragukan lagi. Datsun mampu melibas dengan aman dan nyaman,
turunan, tanjakan dan tikungan-tikungan super ekstrem, Saya membuktikan
sendiri dengan mengendarainya sejauh 366km dari Kota Sangatta -Tanjung
Redeb dengan waktu tempuh yang ralatif lama,karena pola dan sistem yang
dipakai dalam event Datsun Risers Expedition kali ini
adalah sistem konvoi yang mengharuskan selama perjalanan, semua mobil
wajib berjalan sesuai dengan nomor urut masing-masing, tidak boleh
saling mendahului. Sehingga perjalanan memakan waktu lebih lama sekitar
dari waktu idealnya.
Semakin
mendekati Kota Tanjung Redeb, hutan hujan tropis Kalimantan yang
menyegarkan mata perlahan-lahan menghilang berganti dengan pemukiman dan
perkampungan rumah penduduk yang rata-rata tetbuat dari kayu dengan
desain arsitektur dan ornamen khas adat dayak yang sudah dimodifikasi.
Setelah sekian lama melaju menyusuri jalanan, akhirnya sekitar jam
20.30 WITA rombongan Datsun Risers Expedition mulai memasuki Kota Tanjung Redeb dan akhirnya kami memilih menginap si salah satu hotel terbaik di Kota yang berjuluk Kota Sanggam itu Swara Cantika. Angka speedometer mobil kami saat itu menunjukkan angka 8698 artinya total jarak yang telah ditempuh para risers dari Samarinda menuju Tanjung Redeb adalah sejauh 366 km dengan waktu tempuh total sekitar 13 jam.
Lelah memang lelah, tapi kami semua para risers sangat bangga dengan pencapaian kami bersama Datsun Go+ Panca
menjelajahi Pulau Kalimantan untuk etape 1, Samarinda-Tanjung Redeb
dengan sukses tanpa terjadi insiden apapun. Datsun Go+ Panca memang
jaminan mutu di kelasnya.
BalasHapusBosan Di Waktu Luang Kosong ? Nikmati Permainan Agen Judi Online Bolavita Terpercaya Di Indonesia.
Tersedia :
• Sabung Ayam
• Taruhan Bola
• Casino Live
• Tembak Ikan
• Slot Online
• Tangkasnet
• PokerVita
Promo Spesial :
• Bonus 100% Beruntun Win 8x, 9x, 10x
• Bonus Deposit Pertama 10%
• Bonus Deposit Harian 5%
• Bonus Rollingan 0.8%
• Bonus Referral 7% + 2%
Daftar & Klaim Bonusnya Sekarang Juga !
Hubungi Kontak Resmi Kami Dibawah ini (Online 24 Jam Setiap Hari) :
» Nomor WhatsApp : 0812–2222–995
» ID Telegram : @bolavitacc
» ID Wechat : Bolavita
» ID Line : cs_bolavita